JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Perusahaan aplikasi transportasi online Grab resmi mengakuisisi operasional perusahaan saingannya Uber khusus di wilayah Asia Tenggara.
Pendiri dan Group CEO Grab Anthony Tan dalam keterangannya di Jakarta, Senin (26/3), mengatakan Grab akan mengintegrasikan bisnis layanan pemesanan kendaraan dan makanan milik Uber di kawasan Asia Tenggara ke “platform” transportasi multimoda dan teknologi finansial (fintech) yang telah dimiliki Grab.
“Melalui penggabungan bisnis ini, Grab akan menjadi ‘mobile platform online-to-offline’ nomor satu di Asia Tenggara dan menjadi pemain utama dalam bisnis layanan pesan antar makanan,” katanya.
Anthony mengatakan Grab menyediakan layanan transportasi yang aman dan terjangkau, pesan antar makanan, pengiriman paket, layanan pembayaran berbasis ponsel cerdas (mobile) serta layanan keuangan.
Dia menambahkan akan memperluas keunggulan sebagai “platform” terefisien dari segi biaya di Asia Tenggara, dengan Grab mengambil alih operasional dan aset-aset Uber di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Sebagai bagian dari akusisi, lanjut dia, Uber akan memiliki 27,5 persen saham di Grab dan Dara Khosrowshahi selaku CEO Uber akan bergabung dengan dewan direksi Grab.
“Kami bangga bahwa perusahaan yang didirikan di Asia Tenggara telah tumbuh menjadi ‘platform’ terbesar di mana layanan kami telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari aktivitas harian jutaan konsumen dan menyediakan kesempatan kerja bagi lebih dari lima juta orang. Akusisi yang diumumkan hari ini menjadi tonggak dari dimulainya era baru,” katanya.
Penggabungan bisnis ini, kata dia, melahirkan pemimpin dalam media dan efisiensi biaya di kawasan Asia Tenggara.
“Bersama Uber, kini kami berada di posisi yang semakin tepat untuk memenuhi komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Kepercayaan konsumen terhadap merk transportasi kami mendorong kami untuk terus maju sebagai perusahaan meningkatkan kehidupan masyarakat melalui layanan pengantaran makanan, pembayaran dan keuangan,” katanya.
Anthony menuturkan dalam layanan pesan antar makanan, Grab akan mengembangkan bisnis GrabFood yang telah dimilikinya secara pesat di Indonesia dan Thailand dan kedua negara lain yaitu Singapura dan Malaysia, menyusul integrasi dari bisnis Uber Eats.
GrabFood akan tersedia di seluruh negara-negara besar Asia Tenggara pada semester pertama 2018.