MENU

Pria Ini Olah Besi Tua Menjadi Kursi dan Meja Berharga Jutaan

YOGYAKARTA, SERUJI.CO.ID – Sekilas tak ada yang berbeda dari dua set kursi dan meja pada salah satu stand yang mengikuti Pameran Produk Expo Daerah (PPED) ke 22 di Hall, Jogja Expo Center, Sabtu (14/10).

Namun bila diamati lebih dekat, kursi dan meja itu memiliki bentuk yang unik, begitu juga bahan yang digunakan.

Velg, porok dan juga besi bekas sepeda dirangkai menjadi sebuah kursi namun tetap mempertahankan wujud asli benda bekas tersebut.

Ada pula besi bekas tabung mesin cuci yang disulap menjadi sebuah meja yang tampak begitu cantik. Karya unik ini adalah produk Karuna Art Interior Design milik Joko Budiyanto.

Pria berusia 31 tahun ini menggeluti usaha desain interior secara otodidak.

Joko menyatakan, bahwa ia memiliki keinginan agar masyarakat lebih sadar terhadap pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah.

“Saya memiliki pikiran untuk menggunakan barang bekas menjadi barang siap pakai tanpa perlu mendaur ulang terlebih dulu. Mendaur ulang berarti menimbulkan polusi,” ujar Joko.

Usaha furniture dilakoni Joko sejak 2013, namun ia baru menggunakan brand Karuna mulai tahun 2017.

Besi dan berbagai bahan dasar furniture didapat Joko dari tempat rongsok yang ada di Yogyakarta. Dengan bermodal 10 ribu rupiah, Joko dapat membawa 1 kilogram besi bekas untuk di sulap menjadi berbagai perkakas rumah tangga.

Tiap desain yang Joko buat, maksimal hanya diproduksi sebanyak 10 buah saja.

“Bukan karena apa-apa, tapi bikinnya njelehi (bosan-red) juga. Saya berusaha terus berinovasi dengan membuat desain baru,” ungkap pria yang tinggal di Ngebel, Tamantirto, Kasihan, Bantul ini.

Joko mengaku diawal usahanya seluruh produk dibuat menggunakan alat secara manual. Hal itu terlihat dari telapak tangannya yang terlihat lebih kasar dan tebal karena sering beradu dengan peralatan mebel seperti tatah, dan gergaji manual.

Joko juga tidak mempersalahkan apabila ada yang ingin meniru produk yang ia buat. Joko dengan senang hati mempersilahkan apabila ada yang meniru desain produk miliknya.

“Semakin banyak yang meniru, saya semakin senang. Berarti semakin banyak pihak yang mendukung kampanye menjaga kelestarian lingkungan,” lanjut Joko.

Harapan terbesar Joko adalah agar semakin banyak rumah tangga yang mau mengikuti langkahnya untuk menggunakan produk olahan barang bekas. Joko mengakui, hingga saat ini ia masih kesulitan dalam memasarkan produknya.

“Pemasaran masih untuk kalangan tertentu, seperti kafe, hotel, dan juga homestay,” pungkas Joko. (Hanif/SU02)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

3 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER