SOLO, SERUJI.CO.ID – Perusahaan rekaman tertua di Indonesia, Lokananta menggelar pameran arsip Lagu Indonesia Raya. Pameran ini didasari keprihatinan lantaran masih minimnya pengetahuan masyarakat mengenai sejarah perjalanan Indonesia Raya.
“Banyak masyarakat yang belum tahu sejarah Indonesia Raya,” ungkap Kepala Cabang Perum PNRI Lokananta Solo, Miftah Zubir, Kamis (12/10).
Sejarah yang dimaksud antara lain mengenai tokoh-tokoh di balik Indonesia Raya serta perjalanan perekaman lagu kebangsaan tersebut.
Pameran Arsip Indonesia Raya dibuka selama delapan hari. Mulai 12 hingga 19 Oktober 2017 di Lokananta.
“Dibuka gratis untuk umum mulai pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB,” kata Miftah.
Beberapa yang dipamerkan antara lain informasi perjalanan sejarah Lagu Indonesia Raya, piringan hitam lagu Indonesia Raya dan profil sosok-sosok di balik Indonesia Raya.
Adapun mengenai sejarah perekaman Indonesia Raya, Miftah menuturkan, lagu tersebut diciptakan oleh WR. Supratman dan diaransemen seorang berkebangsaan Belanda, Josef Cleber.
Perekaman pertama lagu Indonesia Raya dilakukan pada tahun 1951 di RRI Jakarta. Kemudian pada masa itu, Lokananta menggandakan dalam bentuk piringan hitam.
Perekaman ulang kedua, dilakukan pada tahun 1997. Perekaman ulang dilakukan di Australia oleh orkes pimpinan Addie MS.
Sedangkan, pada bulan Mei 2017, Kemendikbud kembali melakukan perekaman ulang Indonesia Raya tiga stanza di Lokananta. Saat itu, Indonesia Raya dibawakan oleh Orkestra Gita Bahana Nusantara. (Vita/Hrn)
