SURABAYA – Ribuan umat Islam dari berbagai ormas Islam yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ulama Aswaja Jatim melakukan aksi di DPRD Jatim, Jumat (11/8). Dalam aksi tersebut mereka menolak adanya kriminalisasi terhadap ulama Islam dan Perppu nomor 2 tahun 2017 tentang Ormas.
Menurut salah satu peserta aksi Ustad Mohammad Rifai, aksi dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah saat ini yang telah melakukan kriminalisasi ulama.
“Ulama selalu menjadi kambing hitam oleh pemerintah dan agama Islam selalu dipersalahkan dalam setiap peristiwa yang bersinggungan dengan kebijakan pemerintah,” ungkap pria asal Bangil Pasuruan ini.
Senada dengan Mohammad Rifai, peserta aksi lainnya H. Rizfan mengatakan dirinya mengajak umat Islam memegang teguh ukhuwah Islamiyah untuk mempertahankan NKRI.
“Umat Islam jangan sampai terpecah. Jangan mau dibohongi oleh mereka yang tak pernah ikut berjuang mendirikan NKRI. Ingat pendiri NKRI adalah ulama dan umat Islam, sehingga harus dipertahankan dengan memperkuat ukhuwah Islamiyah,” jelasnya. (Setya/IwanS)
Bagaimana ketua kalian yg sudah menghina gus dur sudah minta maaf belum, karena selama kalian menghuna NU selama itu juga kalian jadi musuh NU
ALLOHU AKBAR……..
Allahu Akbar….habis energi umat Islam menghadapi rezim, ulah media kafir-munafik, partai kafir-munafik, ormas2 munafik….Namun jika dianalisa lebih jauh, semuanya ini akibat kebodohan umat juga. Siapa yg menabur angin dia menuai badai. Pilihan politik umat bukan berdasarkan tuntunan Allah tapi tuntunan pihak kafir. Aspirasi disalurkan ke partai kafir-munafik, wakil rakyat dan pimpinan yg dipilih kafir-munafik. Partai yg pro Allah, tokoh Muslim yg pro Islam dicampakkan. Setelah semuanya jadi bubur baru krasak-krusuk. Dan kebodohan dlm berpolitik bukan yg pertama kali, terus terjadi berulang. Apakah hal ini akan menyadarkan umat Islam atau tetap dg kebodohannya dlm berpolitik..? Wallahualam.
Allahu Akbar….habis energi umat Islam menghadapi rezim, ulah media kafir-munafik, partai kafir-munafik, ormas2 munafik….Namun jika dianalisa lebih jauh, semuanya ini akibat kebodohan umat juga. Siapa yg menabur angin dia menuai badai. Pilihan politik umat bukan berdasarkan tuntunan Allah tapi tuntunan pihak kafir. Aspirasi disalurkan ke partai kafir-munafik, wakil rakyat dan pimpinan yg dipilih kafir-munafik. Partai yg pro Allah, tokoh Muslim yg pro Islam dicampakkan. Setelah semuanya jadi bubur baru krasak-krusuk. Dan kebodohan dlm berpolitik bukan yg pertama kali, terus terjadi berulang. Apakah hal ini akan menyadarkan umat Islam atau tetap dg kebodohannya dlm berpolitik..? Wallahualam.
ALLAHU AKBAR!