Menurut dia hal itu tidak boleh terjadi karena kegiatan tersebut dijamin konstitusi yaitu berkumpul, berserikat dan menyampaikan pendapat.
“Sehingga aparat keamanan harus menjaga dengan sebaik-baiknya agar berjalan damai secara kekeluargaan,” katanya.
Sementara itu. perwakilan Reuni alumni 212 Muhammad Al Khathath mengatakan pihaknya ingin mengundang pimpinan DPR untuk menghadiri reuni alumni aksi 212 yang akan dilaksanakan di Kawasan Monas pada Sabtu (2/12).
Al Khathath menjamin acara reuni akbar 212 tidak bermuatan politis karena acara tersebut merupakan bentuk rasa syukur atas terlaksananya aksi 212 pada 2 Desember 2016.
“Izin untuk menggunakan lapangan Monas sebagai lokasi acara reuni 212 telah kami dapatkan,” ujarnya.
Dia mengatakan konsep reuni akbar 212 tidak berbentuk demonstrasi tetapi hanya menyelenggarakan shalat subuh berjamaah, mendengar ceramah agama dalam rangka maulid Nabi Muhammad SAW, dan reuni.
Karena itu dia berjanji kegiatan tersebut akan berjalan aman dan tertib, tidak seperti yang disniyalir oleh sebagian orang atau diplesetkan reuni 212 dianggap aksi. (Ant/SU01)
Damai dan santai…tidak usah berprasangka aneh-aneh…ngaji saja kok