JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menerima kunjungan para ulama Madura dan wilayah Tapal Kuda dalam rangka menyampaikan aspirasi terkait LGBT, Rohingya, Palestina, pencantuman kolom agama di KTP, dan penulisan “Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel” di buku pelajaran IPS.
Dalam pertemuan tersebut, para ulama ini menyampaikan keresahannya dengan semua fenomena itu.
“Justru LGBT ini dianggap sebagai lebih besar dari zinah, dan kami meminta agar LGBT dan sodomi agar dimasukkan di Pembahasan UU Pidana agar hukumannya lebih diperberat,” ucap Sekretaris Aliansi Ulama Madura (AUMA) KH Fadholi di ruang pimpinan, di gedung DPR, Rabu (10/1).
Menanggapi pernyataan para Ulama Madura dan wilayah Tapal Kuda tersebut, Fahri Hamzah mengatakan nasehat para ulama adalah nasehat yang sangat baik dan harus diterima oleh para pemimpin negara.
“Karena pondasi negara ini diletakkan oleh para ulama. Dan masalah isu-isu ini, salah satunya masalah Palestina, kemarin kami menerima perwakilan dari Hamas Palestina,” kata Fahri.
Dan terkait isu LGBT ini, memang ada masalah, pikiran-pikiran liberal terlalu diberikan ruang.
“Akan tetapi, di Indonesia tidak akan kita berikan karena bertentangan dengan Undang-Undang,” tegas Fahri.
Selain itu, Fahri Hamzah juga meminta kepada penegak hukum agar semua para ulama yang dijadikan tersangka itu agar di SP3 kan.
“Saya juga berharap kepada kepolisian agar kasus para ulama itu dihentikan,” tutupnya. (Herdi S/SU05)