SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Dr. Suko Widodo menilai munculnya antribut #2019GantiPresiden di kegiatan Car Free Day (CFD) di Taman Bungkul Surabaya pada Ahad (29/4) lalu, merupakan petunjuk bahwa partai politik (parpol) telah gagal melakukan komunikasi politik.
“Kegiatan itu tidak etis, bukan pada tempatnya, saya rasa apa yang dilakukan menunjukkan parpol tertentu gagal melakukan komunikasi politik sehingga ruang yang seharusnya steril dari politik, malah diisi hal tersebut,” ujar Suko saat ditemui SERUJI, di Surabaya, Jumat (4/5).
Menurut pria yang juga Humas Unair ini, peristiwa tersebut terjadi akibat parpol tidak bisa menyediakan ruang yang layak kepada kelompok masyarakat yang menyuarakan tagar #2019GantiPresiden.
“Akhirnya yang jadi korban masyarakat yang tidak tahu, di Taman Bungkul itu kan banyak masyarakat umum, menyuarakan harapan itu sah-sah saja, namun yang tidak sah penempatannya. Area itu kan digunakan masyarakat untuk olahraga dan bersantai, kenapa harus begitu, itu sudah salah besar,” terangnya.
Terkait apakah kegiatan tersebut sudah melanggar aturan kampanye, menurut Suko, tergantung bagaimana bentuk peraturan yang ada, karena kegiatan tersebut terlihat dilakukan perorangan.
“Hanya saja menggunakan atribut, kaos, topi seperti contoh saya menggunakan kaos itu, namun penggunaan atribut dalam jumlah besar yang bersamaan bahkan ada spanduk, menurut saya itu kategori komunikasi politik,” pungkasnya.
(Devan/Hrn)
Gagal karna yg dicari hanya jabatan, kekuasaan dan duit, bukan memikirkan rakyat…