Selain bantuan dalam bentuk makanan, Pemkot Surabaya juga mengirim berupa pakaian dan perlengkapan wanita. Untuk pakaian bayi jumlah 1 dus serta 1 pack dengan berat 8,40 kilogram, pakaian anak jumlah 1 dus serta 1 pack dengan berat 28,88 kilogram, pembalut sebanyak 35 dus serta 35 pack dengan berat 166,6 kilogram dan sarung sebanyak 1000 dus serta 10 pack dengan berat 254,34 kilogram.
Untuk memastikan agar bantuan yang dikirim sampai ke lokasi pengungsian, kata dia, pihaknya mengaku telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan BPBD Provinsi Bengkulu. Disamping itu, untuk memastikan agar bantuan yang dikirim sesuai dengan kebutuhan yang dinilai mendesak di lokasi bencana.
Dengan begitu, lanjut dia, diharapkan bantuan yang dikirim dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Informasi yang kami dapat dari BPBD setempat, saat ini kebutuhan yang mendesak itu berupa makanan, karena itu kita juga kirim mie instan dan biskuit (Gabin) ke sana,” katanya.
Pemkot Surabaya juga mengirim bantuan kemanusiaan ke beberapa kota/kabupaten yang terkena musibah bencana seperti bencana banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan dan Sungai Jero di Lamongan. Begitu juga banjir di Kabupaten Ponorogo dan Ngawi serta gempa yang melanda Palu dan Donggala.
“Kita sebelumnya juga kirim bantuan kemanusiaan untuk korban bencana alam di Sentani, Papua dan Manggarai, Nusa Tenggara Barat,” katanya.
Ia berharap bantuan kemanusiaan yang dikirim tersebut, setidaknya dapat membantu masyarakat yang terkena musibah. Selama ini, kata dia, Pemkot Surabaya memang sering kali turut andil membantu wilayah-wilayah yang terkena musibah. Hal ini pun tak lepas dari sosok kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini, yang sangat cemas terhadap nasib saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
“Bu wali juga selalu sampaikan kepada kami, jika kita peduli kepada sesama, seperti membantu korban bencana, sama saja dengan kita berdoa agar kota kita Surabaya, terhindar dari segala macam bencana,” katanya.
