PALEMBANG – Direktur Produksi PT Garam Budi Sasongko mengatakan bahwa pemerintah akan mengimpor garam untuk bahan baku konsumsi dari Australia.
“Untuk waktu (impor) yang singkat, Australia, paling siap (memasok garam),”ujarnya.
Sebelumnya, PT Garam telah melakukan impor garam untuk bahan baku konsumsi 75.000 ton pada April lalu, dengan rincian sebanyak 55.000 ton berasal dari Australia dan 20.000 ton dari India.
Sementara itu, Direktur Jendral Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan dalam konferensi pers di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (28/7) menegaskan bahwa impor garam bahan baku konsumsi akan dilakukan oleh PT Garam. Garam tersebut harus masuk ke Indonesia paling lambat 10 Agustus mendatang.
“Kami memutuskan untuk mengimpor garam bahan baku garam konsumsi karena produksi nasional turun drastis,” kata Oke Nurwan.
Menurutnya, impor itu dilakukan karena merupakan situasi khusus sehingga hal tersebut bukan merupakan pelanggaran terhadap ketentuan impor, antara lain adalah pelarangan impor garam dalam waktu satu sampai dua bulan sebelum panen.
“Impor tersebut masih tahapan pertama, bila masih dibutuhkan, PT Garam dapat mengajukan kembali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (HA)
Waduh…sekenarionya berhasil nih rezim jongos…garam di ilangon supaya bs impor
Petani salam gigit jari…