MENU

Kongres Tahunan PSSI Selesai, Ini Poin-poin Keputusannya

BADUNG, SERUJI.CO.ID – Kongres Tahunan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang digelar di Nusa Dua, Badung, Bali, telah usai pada sore hari ini, Ahad (20/1). Dalam rapat tertutup tersebut, menghasilkan beberapa keputusan yang disetujui oleh peserta kongres.

Ketua Plt PSSI Joko Driyono menjelaskan Kongres Tahunan diawali momen yang sangat penting yaitu keputusan Edy Rahmayadi mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI.

“Sehingga dalam amanah statuta, Plt Ketua Umum diisi oleh paling senior. Saya yang menjalankan sesuai dengan statuta,” ucap Joko, Ahad (20/1) sore.

Joko Driyono menyampaikan, dalam jalannya kongres ada agenda yang telah ditetapkan dan ditambah beberapa usulan.

Baca juga: Edy Rahmayadi Mundur dari Ketua Umum PSSI

Pertama, kata Joko, Kongres telah menyetujui laporan aktivitas dan laporan keuangan PSSI tahun 2018.

“Kedua, Kongres juga mendengarkan pemaparan program PSSI dan persetujuan sekaligus anggarannya untuk tahun 2019,” ujarnya.

Ketiga, katanya, Kongres mendengarkan penyampaian pemaparan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan Federasi Futsal Indonesia (FFI), baik untuk aktivitas 2018 maupun program 2019.

“Keempat, Kongres juga mengendors keputusan komite eksekutif (exco) tentang terbentuknya komite Ad Hoc intregrity. PSSI perlu mengatur struktur, fungsi, timeline, dan masa bakti komite Ad Hoc intregrity,” ujarnya.

Baca juga: Edy Rahmayadi Ungkap Alasan Mundur sebagai Ketum PSSI

Kemudian di forum kongres, dari segi struktur unsur ketua komite Ad Hoc juga diendors, yaitu dipimpin oleh Ahmad Riyadh dan Azwan Karim, dan dalam waktu paling lambat dua pekan kedepan akan dilengkapi 3 sampai 5 anggota yang dimunculkan oleh ketua dan wakil ketua komite Ad Hoc intregrity dan dikonsultasikan kepada komite eksekutif untuk ditetapkan.

“Kelima, Komite ini mengemban tugas yang sangat penting yaitu fokus menjaga intregritas sepak bola. Sebagaimana dinamika yang sekarang untuk mengurangi pengaturan skor dan seterusnya,” ujar Joko Driyono.

“Sehingga kita, melalui komite Ad Hoc ini terbangun sinergi dengan seluruh steakholder sepak bola. Khususnya pihak kepolisian, sebagaimana kita dengan interpol agar cita-cita kita memproteksi intregrity sepak bola terpenuhi,” tambahnya.

Keenam, Kkongres menyetujui inisiatif PSSI untuk membentuk lembaga independen kaitannya dengan wasit profesional khususnya untuk Liga profesional, yakni Liga 1 dan Liga 2.

“Lembaga ini sekurangnya-kurangnya ada tiga layer untuk ditangani oleh PSSI. Pertama menyangkut sistem dan infrastrukturnya. Kedua menyangkut masalah menejerialnya yang membutuhkan yang kompeten. Dan yang paling mendasar adalah SDM yaitu perangkat pertandingannya itu sendiri,” ujarnya.

“Ini harus di-back up penuh oleh program pengembangan wasit yang ada di PSSI. Sejak tahun 2018 yang lalu bersama-sama dengan FIFA, PSSI mendapatkan bantuan yang besar menangani masalah ini,” pungkasnya. (SU05)

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER