JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Jakarta Internasional Velodrome (JIV) Rawamangun, Jakarta yang akan digunakan untuk Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, 18 Agustus – 2 September 2018 mulai diuji pebalap timnas karena pembangunannya mendekati final.
“Benar hari ini Velodrome dicoba oleh pebalap timnas. Mereka yang pertama kali merasakan Velodrome ini sebelum pebalap lain, keren banget,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari di Jakarta, Kamis (3/5).
Pebalap timnas yang bisa dikatakan mendapat berkah untuk mencoba lintasan balap yang terbuat dari kayu untuk pertama kalinya ini adalah tiga pebalap putra yaitu Projo Waseso, Puguh Admadi, Terry Yuda, Crismonita Dwi Putri dan Elga Kharisma Novanda.
Menurut dia, VIJ yang dibangun khusus untuk kejuaraan empat tahunan ini sesudah mendapatkan sertifikasi khususnya untuk panjang lintasan balap. Adapun panjang dari lintasan adalah 250,0007 meter dan untuk empat putaran sepanjang 1.000, 0028 meter.
Bahkan, berdasarkan sertifikasi awal yang telah ditandatangani per 30 April ini, VIJ juga direkomendasikan kepada federasi balap sepeda dunia atau UCI untuk dijadikan Velodrome kategori satu atau bisa menggelar world class. Harapannya sertifikasi dari UCI secepatnya keluar.
“Untuk kapan sertifikasi dari UCI, kami belum tahu. Yang jelas proses terus berjalan setelah tes ini. Mungkin sekitar dua pekan kedepan,” kata pria yang juga menjadi ketua penyelenggara Asian Paragames 2018 atau INAPGOC itu.
Tes lintasan balap di VIJ melibatkan banyak pihak. Selain pebalap yang selama ini menghuni pemusatan latihan nasional (pelatnas) dan PB ISSI, pelaksanaannya juga dipantau langsung oleh sang arsitek Velodrome, Ralph Schuurman serta dari perwakilan UCI, Erik Weispfennig.
Saat ini, kata Okto pihaknya masih akan menunggu surat resmi dari UCI.
Namun, kata dia, selama tes lintasan juga sudah memberikan pandangan positif terhadap Velodrome tertutup pertama kali di Indonesia ini.
“Tantangan terbesar adalah menjaga agar kelembaban suhu selalu 50-70 persen. Selain itu burung maupun tikus,” kata pria yang juga promotor tinju profesional itu.
Cabang balap sepeda merupakan salah satu cabang yang diharapkan mampu menyumbangkan medali emas untuk kontingen Indonesia. Selain dari disiplin trek, harapan medali juga datang dari road race, BMX, cross country dan downhill. (Ant/SU02)