7. Bagaimana untuk kasus PDAM? Aset utama untuk pelayanan pelanggan PDAM ada dua jenis yaitu sarana produksi dan pipa distribusi
8. Per 31 September 2022 aset distribusi tercatat berupa pipa sepanjang 6 180 km. Pipa sepanjang itu dikelompokkan menjadi 4 kelompok usia aset. Aset dengan usia 50 tahun sepanjang 380 km. Usia 30-50 tahun 2020 km. Aset usia 17-29 tahun 2 399 km. Aset usia dibawah 17 tahun sepanjang 1381 km.
9. Posisi neraca PDAM akhir 2021 menyebut nilai aset tetap Rp 2,40 triliun. Diskusi dengan dirut PDAM menyebut andaikan saat ini dibangun instalasi produksi air yang sama sekali baru dengan kapasitas persis fasilitas yang ada saat ini,  dibutuhkan dana sekitar Rp 2 triliun. Andai juga seluruh jaringan pipa diganti baru dibutuhkan dana sekitar Rp 1 miliar per kilometer sehingga untuk 6 180 km dibutuhkan Rp 6,18 triliun. Dengan demikian, total nilai aset baru adalah Rp 8,18 triliun.
10. Jika diasumsikan usia ekonomis rata-rata aset adalah 20 tahun maka agar nanti 20 tahun yang akan datang bisa membangun lagi aset yang sama maka nilai depresiasi tahunan adalah Rp 409 miliar.
11. Pada laporan laba rugi PDAM tahun 2020, biaya depresiasi amortisasi adalah Rp 100 miliar. Pada tahun yang sama aliran kas untuk investasi adalah Rp 85 miliar. Menarik sekali. Depresiasi amortisasi PDAM masih jauh dibawah nilai yang semestinya yaitu Rp 409 miliar. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya aset yang sudah tidak didepresiasikan karena masa depresiasinya sudah habis. Sudah begitu kas untuk investasinya lebih rendah dari laju depresiasi
12. Laba tahun 2021 adalah Rp 206 miliar. Laba ini muncul karena biaya depresiasi amortisasinya di bawah nilai yang semestinya dibutuhkan untuk mempertahankan kualitas aset. Jika depresiasi disesuaikan menjadi Rp 409 miliar maka PDAM akan rugi Rp 103 miliar.
13. Laporan arus kas menunjukkan bahwa tahun 2021 PDAM membagi dividen sebesar Rp 257 miliar. Tahun sebelumnya juga bagi dividen Rp 255 miliar.
14. Berdasarkan biaya depresiasi, kas untuk investasi, laba dan dividen PDAM, bisa ditarik paling tidak tiga kesimpulan. Kesimpulan pertama, jika kebijakan depresiasi, arus kas untuk investasi dan dividen dilanjutkan, maka dari waktu ke waktu usia peralatan akan menua dan kualitas air juga menurun secara konsisten. Nanti ada masanya alat-alat itu akan habis masa ekonominya dan PDAM tidak bisa memasok kebutuhan air kepada konsumen. PDAM sedang menyimpan bom waktu. Suatu saat pasti meledak. Saat meledak itu segalanya akan kacau dan tentu saja pemerintah akhirnya akan melakukan penanggulangan dengan dana yang besar.