MENU

NU Kok Berubah Jadi FPI Eh…FPM?

Itulah akar masalah dunia pendidikan kita yang mestinya dikritisi NU secara terus menerus. Karena faktanya, di Jawa Timur saja, masih banyak anak orang miskin tidak sekolah. Masih banyak orang tua menanggung beban berat biaya sekolah anaknya. Masih banyak anak yang putus sekolah karena harus membantu orang tuanya mencari nafkah. Banyak sekali gedung sekolah yang rusak (bahkan nyaris ambruk) karena tidak ada biaya untuk memperbaikinya. Lalu kemana APBN dan APBD yang triliunan itu dibelanjakan?

Pendidikan gratis didengung-dengungkan para pejabat pemerintah, kenyataan di lapangan justru sebaliknya. Jika hari ini kita akan memperingati 72 tahun Indonesia merdeka, rakyat di bawah hanya bisa mengelus dada sambil meratapi besarnya biaya sekolah anaknya. Rakyat kebanyakan sesungguhnya menagih janji kapan terwujudnya tujuan utama Indonesia merdeka, kapan terlaksananya tujuan utama bernegara seperti yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945, yaitu untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan berpartisipasi dalam ketertiban dunia.

Contoh di Jawa Timur sendiri, sudah terdengar lama pernyataan para pemimpin bahwa pendidikan di wilayah paling timur Pulau Jawa ini, diselenggarakan secara seksama dan gratis mulai dari SD sampai SMA. Benarkah? Ternyata, tong kosong nyaring bunyinya. APBD Provinsi Jawa Timur yang berkekuatan 23 T, hanya sebagian kecil yang disalurkan untuk pendidikan. Tahun 2015 APBD Jatim hanya mengucurkan 2,2% untuk pendidikan, tahun 2016 menurun lagi cuma 1,7%  dan tahun 2017 bisa jadi melorot lebih rendah lagi.

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

Sumber:duta.com

17 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER