Siapa Cheng Hoo?
Meski sudah sering mendengar namanya, tidak banyak masyarakat awam di Tanah Air, terutama anak-anak muda yang mengetahui siapa sosok Cheng Hoo sebenarnya.
Laksamana Cheng Hoo adalah tokoh pemimpin angkatan laut China beragama Islam yang lahir di Desa He Dai, Propinsi Yunan pada 1371. Ia berasal dari Marga Ma, Suku Hui yang memang mayoritas beragama Islam.
Dibawah kepemimpinannya, Cheng Hoo memerintahkan tujuh kali pelayaran yang terdiri atas 317 buah kapal dan yang terbesar adalah kelompok kapal pembawa harta karun berukuran panjang 119m dan lebar 49m.
Diantara pelayaran tersebut melibatkan sekitar 28.000 anak buah kapal. Meski Cheng Hoo adalah komandan yang bertanggung jawab atas tujuh ekspedisi tersebut, tidak semuanya ia pimpin langsung.
Perjalanan Cheng Hoo harus dipahami dalam konteks pelayaran China dan hubungan mereka dengan pihak luar. Meski pelayaran sangat mengagumkan dalam jumlah dan kebesarannya, tapi bukan sebagai ekspedisi diplomatik.
Berbeda dengan negara-negara Eropa yang melakukan ekpedisi dan mendapatkan momentum pada abad ke-16 dan ke-17, Pemerintah China ketika itu sama sekali tidak untuk melakukan penjajahan.
Perbedaan antara perjalanan bangsa Eropa dan China terletak pada bidang ekomomi dan budaya, bukan teknologi.
Seperti yang diperlihatkan dalam armada angkatan laut yang dipimpin Cheng Hoo, China sudah memiliki teknologi maritim dan keahlian untuk melakukan pelayaran yang panjang.
China juga tidak tertarik untuk melakukan penaklukan dan ekploitasi sumber alam negara lain, suatu hal yang sangat berbeda dengan apa yang dilakukan bangsa Eropa.
Perilaku bangsa Eropa tersebut dipicu oleh persaingan ketat di antara mereka, sehingga menyuburkan sifat tamak dengan melakukan penjajahan ke negara lain di luar benua Eropa untuk dieksploitasi sumber daya mereka.
Bangsa China, walau bagaimana pun yakin akan kecukupan sumber daya mereka sendiri dan secara budaya juga merasa lebih unggul dibanding negara lain, sehingga tidak merasa perlu untuk menjajah negara lain.
Itulah sebabnya mengapa pelayaran Cheng Hoo ke beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia diterima dengan tangan terbuka, karena kedatangan mereka hanyalah untuk misi dagang.