JAKARTA – Ustadz Bachtiar Nasir mengingatkan pentingnya totalitas dalam berjuang, tidak setengah-setengah. Hal ini ia sampaikan dalam menyikapi gerakan Gotong Royong Muslim Kuasai Media (GMKM), yaitu gerakan yang mengupayakan agar muslim yang mayoritas di Indonesia bergotong-royong untuk menguasai media mainstream.
“Umat Islam, dalam memiliki media mainstream itu butuh biaya yang besar, effort-nya pun juga besar. Kalo nafasnya tanggung, bisa berhenti di tengah jalan. Jadi butuh totalitas dan profesionalitas dalam pengelolaannya,” ujar Bachtiar Nasir saat menerima kunjungan pengurus dan pengawas Koperasi Swamedia Mitra Bangsa (KSMB) di ruang tamu Ar-Rahman Qur’anic Learning (AQL) Islamic Center, Jakarta, Senin (14/8).
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) ini menekankan bahwa dalam bergotong royong memiliki media, jangan hanya bermodalkan semangat, namun juga sikap ownership, rasa memiliki yang tinggi, sehingga mau berkorban demi tercapainya tujuan.
“Memang bernafsu memiliki media ini sudah menjadi keinginan semua umat Islam. Tapi dayanya tidak mudah. Misal, kita tahu untuk produksi satu episode program edukasi bisa 200 juta. Bagaimana kalau sekian episode produksinya? Betapa besar sekali biayanya, sementara kue iklan yang didapat tidak sebanding dengan pengeluaran produksi,” ujarnya.
Moga jadi nyata…