Umur hanyalah salah satu faktor risiko penyakit ini. Kolesterol tinggi, diabetes, hipertensi, stress, obesitas, gaya hidup santai, kurang olahraga, merokok adalah faktor risiko lain yang bisa saja Anda sandang.
Saya pernah punya pasien dengan keluhan nyeri dada, semua risiko itu Ada padanya. Tetapi, waktu saya beritahu bahwa dia mengalami gangguan jantung, dia seperti masih tidak percaya.
“Ah, dokter, bapak saya memang dulu meninggal karena serangan jantung, tapi itu waktu usia beliau sudah lanjut dokter,” ungkap pasien.
“Saya dulu lama mendampingi orang tua saya saat sakit jantung dok, saya tahu gejalanya, pernah melihat beliau waktu memgalami serangan, saya juga yang mengantar beliau ke Jakarta untuk menjalani operasi by-pass, tapi usia beliau waktu itu sudah lebih 70 Tahun dokter,” sambung pasien seolah-olah ingin membantah bahwa dia mengalami penyakit yang sama dengan orang tuanya itu.
Seperti diketahui, bahwa obesitas, diabetes, stress, merokok sebagai faktor risiko penyakit jantung, relatif dalam usia muda faktor risiko ini sudah banyak kita temukan sekarang. Anak-anak yang gemuk, obes, dengan perut buncit bukan yang aneh lagi. Lihat saja di sekolah-sekolah, dari SD sampai SMA anak-anak, remaja yang berukuran besar itu cukup menyolok.
Diabetes juga demikian, banyak kasus diabetes tipe 2 yang biasanya baru muncul pada usia dewasa, setelah umur 40-45 tahun, sekarang pada anak-anak dan remaja juga banyak ditemukan.

