Lalu, “apa sebabnya memberi, menolong orang lain, berbuat kebajikan ini dapat membuat seseorang menjadi bahagia, puas, senang dan bermacam ekspresi kebahagian lain?” Sehingga banyak orang tanpa mengharapkan balasan apapun menyediakan waktu, tenaga, ilmu dan bahkan materinya demi orang lain.
Menurut penelitian, kebaikan yang kita lakukan terhadap orang lain menyebabkan perubahan biokimiawi dalam tubuh kita. Aliran darah kita akan dilimpahi dengan hormon endorphin alami, dikenal juga dengan hormon kebahagiaan seperti morfin, heroin, dopamin, serotonin yang membuat kita tenang, puas, bahagia.
Secara sosial, memberi, menolong orang lain akan membuat hubungan dengan orang lain lebih erat, lebih cair, menumbuhkan sikap saling percaya, saling membantu, dan memperkuat ikatan emosional.
Menurut para ahli, kebaikan itu juga menular, kebaikan itu berbalas. Kalau anda berbuat baik kepada orang lain, orang lain juga akan berbuat yang sama. Tidak percaya? Coba bagikan makanan yang baru anda masak ke tetangga anda–perbuatan baik yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw– In Syaa Allah tetangga anda akan melakukan hal yang sama, bahkan lebih dari yang anda berikan.
Memberi yang sifatnya berulang, yang rutin kita lakukan juga berpengaruh terhadap tekanan darah. Oksitosin yang berlimpah memacu pelepasan nitride oksid pada pembuluh darah tepi yang menyebabkan dilatasi pembuluh darah dan penurunan tekanan darah. Tidak heran ada yang berpendapat kebiasaan memberi ini akan melindungi jantung kita.
Kebiasaan memberi, bersedekah menolong orang lain yang berulang anda lakukan menyebabkan hormon oksitosin akan melimpahi aliran darah anda. Hormon yang dikenal juga dengan hormon cinta ini mempunyai kemampuan memperkuat kehangatan emosional, menimbuhkan kasih sayang, dan sifat murah hati.
Memberi adalah salah satu bentuk hubungan sosial yang positif. Hubungan sosial ini merupakan faktor prediksi kesehatan yang penting, Ada yang mengatakan sama seperti merokok, tekanan darah, obesitas, aktifitas fisik. Penelitian pada sukarelawan yang memberikan waktu dan tenaganya untuk kegiatan sosial, tidak hanya membuat mereka lebih bahagia, merasa hidup lebih bermanfaat, bermakna, dan sehat tetapi juga hidup lebih lama.
Efek positip memberi, menolong orang lain yang membuat mereka senang akan diperlihatkan langsung oleh Allah dalam kehidupan di dunia ini dan akan mendapat balasan dari Allah setelah kehidupan di dunia fana berakhir.