ISTANBUL – Masjid kuno Sheikh Suleyman dibuka kembali untuk umum, Rabu (22/2), setelah direnovasi sebagai bagian dari Proyek Pendidikan Med-Art oleh Direktorat Jenderal Yayasan Turki dan Asosiasi Arsitektur, Seni dan Kota Restorasi dari Italia.
Daily Sabah melaporkan, Wakil Perdana Menteri Veysi Kaynak dan Menteri Ekonomi Nihat Zeybekci menyertai Menteri Ekonomi dan Pembangunan Italia Carlo Calenda dalam pembukaan masjid di kawasan Zeyrek distrik semenanjung bersejarah Fatih di kota Istanbul ini.
Masjid kuno ini awalnya dibangun sebagai tempat pemakaman dan dirancang menggunakan gaya arsitektur Romawi. Kemudian, bangunan ini dijadikan masjid oleh Sheikh Suleyman Efendi dari Ottoman setelah penaklukan Istanbul pada 1453.
Kaynak mengatakan bangsa Ottoman dan bangsa Roma pernah memerintah dunia tetapi tidak melakukan ‘imperialisme budaya.’ Proyek restorasi itu refleksi dari pemahaman tidak melakukan imperialisme budaya. “Bersama-sama, kita harus memberdayakan nilai-nilai peradaban, dan bukannya membentrokkan,” katanya.
Calenda mengatakan, masjid merupakan simbol penting. Restorasinya bertujuan ‘melestarikan’ tanda-tanda bagunan dari ‘segala zaman’ termasuk mengacu ke zaman Bizantium. “Ini adalah harmoni yang mencerminkan kerjasama dan hubungan antara Italia dan Turki,” kata Calenda.
Dalam renovasi kali ini, mimbar ditambahkan sehingga bangunan ini dapat digunakan untuk shalat Jumat. Renovasi paling luas dilakukan antara 2013 dan 2017, sebagai bagian dari Proyek Pendidikan Med-Art. Pada abad ke-19, akhir era Ottoman, masjid sempat direnovasi karena kerusakan akibat bencana alam. Masjid Sheikh SĂ¼leyman ini pertama direstorasi pada pertengahan abad ke-18 akibat gempa atau kebakaran.
Proyek Pendidikan Med-Art membuat masjid ini juga berfungsi menjadi laboratorium konservasi. Tim ahli teknis dari Turki dan Italia mendapat kesempatan bertukar pengetahuan dan pengalaman.
EDITOR: Omar Ballaz