Sekarang, dalam apa yang dipandang sebagai upaya untuk menenangkan Israel dan konstituennya, Trump diduga akan mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel untuk menahan pukulan gara-gara janji kampanyenya yang belum dilaksanakan, yaitu memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Jerusalem.
Namun masih belum jelas apakah AS akan melakukan tindakan semacam itu, dan jika benar, apakah AS mengakui kedua sisi Jerusalem sebagai ibu kota Israel? Atau Washington hanya mengakui wilayah baratnya?
“Trump adalah teman Israel dan ia berpendapat mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel dan mengakui hubungan bersejarah antara orang Yahudi dan kota itu adalah tindakan yang benar,” kata Prof. Efraim Inbar, Presiden Lembaga Kajian Strategis Jerusalem. (Ant/SU01)