MANILA, SERUJI.CO.ID – Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui penyebab sesungguhnya bentrokan pada Senin (25/6) di Filipina antara polisi dan tentara sehingga menewaskan enam polisi dan melukai sembilan lagi, kata laporan polisi pada Selasa (26/6).
Tentara yang sedang berpatroli melepaskan tembakan ke arah polisi yang juga sedang berpatroli sekitar pukul 09.20 waktu setempat Senin (25/6) di satu desa di Kota Kecil Santa Rita di Provinsi Samar, Filipina Tengah. Selanjutnya terjadi baku-tembak selama 30 menit yang menewaskan dan melukai personel polisi.
Laporan itu mengatakan kedua pasukan keamanan pemerintah tersebut sedang melakukan patroli tempur ketika bentrokan maut terjadi.
Tak ada tentara yang tewas atau cedera dalam peristiwa itu, kata laporan tersebut.
“Penyelidikan gabungan, menyeluruh dan tak memihak sedang dilakukan,” kata Komandan Operasi Angkatan Darat di provinsi itu May. Jend. Raul Farnacio. Wilayah tersebut dikenal sebagai sarang gerilyawan.
Farnacio meyakinkan masyarakat bahwa militer dan polisi sepenuhnya bekerjasama guna mengungkap peristiwa itu. Ia menambahkan tindakan yang tepat akan dilakukan terhadap komandan lapangan yang melakukan kesalahan.
“Dapat dipastikan peristiwa yang tak menguntungkan takkan menghambat hubungan kerja polisi dan Angkatan Darat anda di wilayah tersebut,” kata Farnacio. (Ant/SU02)