HANOI – Pemerintah Hanoi menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara kepada top blogger Vietnam, Nguyen Ngoc Nhu Quynh, 38 tahun, atau yang lebih dikenal dengan Mother Mushroom. Putusan itu diberikan akibat tulisan yang dibuat Quynh mengandung unsur propaganda melawan negaranya.
Pengacara Quynh menyatakan bahwa kliennya memiliki waktu 15 hari untuk mengajukan banding.
Reuters melaporkan, Kamis (29/6), Pemerintah Hanoi menyatakan Quynh bersalah melakukan propaganda penentangan terhadap Negara Republik Sosialis Vietnam. Quynh telah ditahan sejak 10 Oktober 2016 setelah mengunggah berita tentang orang-orang yang tewas dalam tahanan polisi.
Organisasi Hak Asasi manusia mendeskripsikan vonis terhadap Nguyen keterlaluan, karena ia dijadikan ikon untuk komunitas pembangkang di negara tersebut. Rezim komunis dari satu partai di Vietnam seringkali mengecam para kritikusnya. Quynh telah ditahan sejak Oktober 2016 saat ia mengunjungi seorang rekan aktivis di penjara.
Quynh memulai aktivitasnya di blog pada 2006 dengan maksud untuk meningkatkan kesadaran akan ketidakadilan sosial dan menunjukkan masalah politik dan lingkungan. Dengan semakin pentingnya media sosial, internet telah menjadi platform penting bagi para pembangkang di suatu negara yang mengendalikan media secara ketat.
Quynh memanfaatkannya dengan membuat blog dengan nama pena di blog ‘Mushroom’ – jamur yang diambil dari nama putri bungsunya.
Salah satu kasus terbesar yang menarik perhatiannya adalah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh tambang bauksit di daerah dataran tinggi tengah. Quynh juga mendirikan jaringan blogger di Vietnam, yakni sebuah asosiasi penulis independen.
Pada 2015, dia menerima penghargaan dari Pembela Hak Sipil yang berbasis di Swedia dan awal tahun ini ia dianugerahi Penghargaan Internasional sebagai Wanita Pemberani oleh Departemen Luar Negeri AS. Namun ia terpaksa tak dapat menghadiri upacara tersebut karena penahanannya.
Keunggulan Quynh di dalam negeri maupun di luar negeri adalah kasusnya telah menarik banyak perhatian. Sehari sebelum persidangan, Human Rights Watch meminta Vietnam untuk menarik semua tuduhan terhadap Quynh.
“Skandal di sini bukanlah yang dikatakan oleh Ibu Mother Mushroom, namun penolakan keras dari Hanoi untuk mencabut Undang-Undang kejam dan melanggar hukum yakni menghukum perbedaan pendapat damai dan menodai reputasi internasional Vietnam,” kata Human Rights Watch dalam pernyataannya.
Setelah penangkapannya, lebih dari 1.000 orang termasuk blogger, aktivis dan pengacara menandatangani sebuah petisi yang meminta pembebasannya. Sejak penahannya, Quynh belum diizinkan untuk melihat pengunjung dan hanya bertemu dengan pengacaranya sembilan hari sebelum persidangan. Setelah diadili, pengacaranya mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa hukuman tersebut terlalu berat dan tidak adil untuk terdakwa.
Putusan pengadilan yang menghukum 10 tahun penjara top blogger Vietnam itu kemungkinan akan memicu kecaman dari komunitas pembangkang online. (IwanY)