JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad meminta panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) KPK periode 2019-2023 untuk tidak meloloskan peserta yang salah dalam seleksi, misalnya yang bertipikal ‘pencari kerja’.
“Misal saja orang yang diloloskan adalah orang-orang yang tidak punya integritas kuat untuk memimpin KPK atau yang diloloskan adalah orang-orang yang sebenarnya masuk dalam kategori sebagai pencari kerja saja, yaitu para pensiunan yang sudah selesai pekerjaannya sebagai aparatur negara,” kata Samad di Jakarta, Senin (5/8).
Menurut Samad, jika pansel meloloskan orang-orang tersebut maka itu bisa menjadi ancaman serius terhadap perjuangan pemberantasan korupsi.
“Pada akhirnya dapat melemahkan dan merontokkan KPK itu sendiri yang pada ujungnya berakibat pada lumpuhnya agenda pemberantasan korupsi di Indonesia,” ujarnya.
Samad berharap, Pansel benar-benar jujur dan objektif dalam meloloskan calon pimpinan (capim) KPK periode 2019-2023 dari hasil tes psikologi.
“Sebab pada tahapan ini sebenarnya pansel KPK sudah dapat menilai capim KPK mana yang memenuhi standar karakter yang tepat untuk menjadi pimpinan KPK karena dari hasil psikotes ini dapat menggambarkan tentang karakter seseorang atau integritas seseorang,” ucap Samad di Jakarta, Senin.
Untuk diketahui, pansel capim KPK hari ini, Senin (5/8) akan mengumumkan nama-nama yang lolos dari hasil tes psikologi tersebut.