JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Bupati Purbalingga, Tasdi yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK dibawa ke Jakarta pada Senin (4/6) malam, lewat stasiun KA Purwokerto untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK Jakarta.
Saat Pria yang juga Ketua DPC PDIP Purbalingga ini dibawa memasukiĀ gerbong KA Gajayana pada pukul 23.26 WIB, ia mengacungkan salam mental ke arah wartawan yang mencoba mewawancarainya.
Tasdi ditangkap KPK bersama tiga orang lainnya dalam operasi tangkap tangan yang diduga terkait bagi-bagi fee proyek pembangunan di daerah yang ia pimpin.
Dalam OTT yang dilakukan KPK di Purbalingga, Tasdi diamankan bersamaĀ kepala unit layanan pengadaan (ULP), ajudan bupati, dan seorang dari pihak swasta. Sementara itu KPK juga mengamankan dua orang dari pihak swasta di Jakarta.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Purbalingga Tasdi terkait dengan proyek pembangunan yang ada di Purbalingga.
āProyek pembangunan yang saya dapat informasinya. Secara lebih perinci tentu saya belum sampaikan, ya proyek pembangunan apa? Pada tahun? Akan tetapi indikasinya penerimaan uang itu bagian dari komitmen āfeeā yang sudah dibicarakan sebelumnya,ā kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah kepada wartawan di Jakarta, Senin (4/6).
Total saat ini yang diamankan, kata Febri, ada enam orang. Adapun perinciannya empat orang diamankan di Purbalingga, dua orang lainnya di Jakarta.
Informasi yang dihimpun, dua orang yang diamankan di Jakarta berinisial NBB (swasta) dan HMD (swasta). OTT tersebut diduga berkaitan dengan proyek pembangunan Purbalingga Islamic Center pada tahun anggaran 2018.Ā (ARif R/Hrn)
Benar2 seorang pancasilais sejati Kader PDIP ini, gak sia2 ketuanya jadi ketua BPIP