YOGYAKARTA – Ponsel jadul atau kuno dengan fitur yang minimalis ternyata masih eksis di tengah bertebarannya ponsel canggih atau smartphone dengan beragam merk, segudang fitur, hingga harga yang bervariatif.
Bahkan, ternyata ada wadah berkumpulnya para penggemar ponsel jadul sebagai bukti eksistensi mereka di era digitalisasi dan teknologi komunikasi. Namanya “Cangkruknas”, dibentuk pada tahun 2012 oleh sejumlah penggemar ponsel jadul dan outdoor di Yogya.
Salah seorang penggagas “Cangkruknas”, Dimas Nugy mengatakan, awal mula terbentuknya “Cangkruknas” adalah inisiatif dari penggemar ponsel jadul dan outdoor yang kerap berkumpul saat akhir pekan di tempat warung kopi. Seiring waktu berjalan, disepakati membentuk sebuah wadah resmi untuk memudahkan komunikasi dan silaturahmi.
Bahkan kini, anggotanya tak sebatas dari Yogya saja, tapi juga dari beberapa kota besar lainnya.
“Cangkruknas dari kata cangkruk, artinya berkumpul atau nongkrong,” kata Dimas, di sela-sela acara Cangkruknas IV di halaman XT Square, Yogyakarta, Sabtu (23/9) sore.
Sejak terbentuk, “Cangkruknas” telah dihelat di Malang pada 2014 dan di Semarang pada 2016. Menurut Dimas, Cangkruknas kini tak sekadar wadah berkumpul saja, tapi juga sebagai ajang transaksi jual beli ponsel jadul dan outdoor. Seperti gelaran Cangkruknas IV yang diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai kota ini, diadakan lelang dan pameran ponsel jadul dan outdoor yang produknya sulit ditemui di pasaran.