JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menulis sebuah puisi usai menjadi salah satu narasumber diskusi “Indonesia Lawyers Club” (ILC) di stasiun TV Swasta Nasional, TV One, yang tayang Selasa (5/12) malam.
Puisi yang nampaknya berupa ungkapan kegalauan Fadli melihat jalannya diskusi yang ia sebut saat acara “mengganggu intelektualitas kita” saat seorang narasumber berbicara yang tidak berdasarkan fakta dan data yang dapat dipertanggungjawabkan terkait acara “Reuni 212” yang berlangsung pada Sabtu (2/12) lalu.
Dalam diskusi ILC yang diberi tema “212: Perlukah Reuni?”, diundang dua orang yang disebut oleh host ILC, Karni Ilyas, sebagai penggiat media sosial, yaitu Denny Siregar dan satu lainnya Permadi Arya yang memakai nama sebutan ustad Abu Janda di sosial media.
Entah puisi yang ditulis Fadli ditujukan kepada kedua orang tersebut, atau siapa. Namun yang jelas puisi ini telah di retweet ratusan kali oleh warganet dan di like sebanyak 1.367 akun, saat tulisan ini dibuat, Rabu (6/12).
4) aku rindu perdebatan bermakna / polemik hebat di masa lalu /
ketika orang masih membaca /
mencari jalan kebenaran /
meniti peradaban.— Fadli Zon (@fadlizon) 6 Desember 2017
Berikut puisi yang jadi viral tersebut;
Menonton Kedunguan
Oleh: Fadli Zon
Berapa lama lagi kau pertontonkan kedunguan
Dengan kepercayaan diri sempurna
Sambil kau rebahkan otakmu di comberan
mulutmu mengeluarkan suara
penuh kekosongan begitu hampa
Argumentasi sedangkal mata kaki
Angka-angka manipulasi
Berita bohong plus fitnah keji kau jadikan senjata
Mengotori dunia maya
Berapa lama lagi kau pertontonkan kedunguan
Di layar kaca atau di tengah kerumunan
Pameran kebodohan paripurna
Kalimat-kalimat miskin tak berisi
Berbaris caci maki
Pesan tak mutu banyak prasangka
Retorika nggak nyambung tuna logika
Aku rindu perdebatan bermakna
Polemik hebat di masa lalu
Ketika orang masih membaca
Mencari jalan kebenaran
Meniti peradaban.
(ARif R/Hrn)