JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Direktur Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI), Arifin Nur Cahyono menduga ada Skenario ‘All Jokowi Final” atau pertarungan kandidat yang didukung Jokowi versus kandidat yang didukung Jokowi lainnya di pemilihan Gubernur (pilgub) Jawa Timur 2018 mendatang.
Menurut Arifin, operasi politik ‘All Jokowi Final’ dapat dilihat dari upaya mengganjal pencalonan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, La Nyalla Mattalitti sebagai cagub.
Operasi tersebut, lanjut Arifin, diduga dilakukan pihak yang berkuasa untuk menyandera sejumlah Ketua Umum Partai. Modusnya, bisa jadi menggunakan isu hukum dan korupsi agar mendukung kandidat yang didukung oleh pihak penguasa.
“Sebagai contoh, adanya dugaan operasi politik pihak yang berkuasa mengganjal pencalonan dari La Nyala Mataliti sebagai calon Gubernur Jawa Timur yang diajukan Partai Gerindra,” kata Arifin dalam keterangan tertulisnya yang diterima SERUJI, Jumat (22/12).
Menurut Arifin, operasi yang dilakukan diantaranya dengan menyandera pimpinan partai politik.
“Salah satu wujud operasi politik yang dilakukan tersebut yaitu diduga mereka menyandera Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, dengan menggunakan isu korupsi di periode sebelumnya, agar PAN tak turut serta mendukung La Nyala Matalitti yang diajukan oleh Partai Gerindra,” jelasnya.
Jika PAN tak mendukung, maka prosentasi dukungan dari partai politik kepada La Nyala Mataliti untuk maju di Pilgub Jatim tak akan mencukupi. Sebab Gerindra hanya mengantongi 13 kursi. Dibutuhkan tambahan 7 kursi dari PAN agar La Nyalla bisa ikut dalam kontestasi lima tahunan itu.
Nah, menurut dia, jika PAN tak mendukung La Nyalla, maka dapat dikatakan siapapun yang terpilih di Pilgub di Jawa Timur, dipastikan otomatis akan mendukung Jokowi sebagai calon Presiden pada Pilpres 2019.
“Jika yang bertarung di Pilkada Jawa Timur hanya dua pasang kandidat, yaitu Saifullah Yusuf dan Khofifah, maka siapapun yang menang di Pilkada Jawa Timur, dipastikan adalah orangnya Jokowi, ya ini namanya All Jokowi Final yang masih berkaitan dengan Pilpres 2019,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, dalam Pilpres 2014 yang lalu, wilayah Jawa Timur adalah medan perebutan suara yang sangat panas antara kubu Jokowi dan kubu Prabowo.
“Dipastikan tahun 2019 nanti Jawa Timur tetap menjadi medan yang sangat panas, karena itu presiden Jokowi perlu memastikan kemenangannya di wilayah tersebut dengan menempatkan dua kandidat yang merupakan orangnya untuk berlaga dan menjadi Gubernur di wilayah tersebut,” pungkasnya. (ARif R/Hrn)
dari gerindra sapa calonya
Lanyala
.
Jawa Barat ,
Mayjen Sudrajat ,
Jawa timur
Pak Sudirman Said ,
Mantan Menteri ESDM ”
Koalisi ..
Gerindra
PAN
PKS
kemungkinan Demokrat ,
Mau Jawa Barat
Mau jawa Timur
Itu lah Koalisinya ,
alhamdulillah..
Dagelan JATIM 1
Boikot
Sebaiknya parpol tdk mencalonkan/ mendukung calon yg pernah tersangkut dg hukum, dan bersih dr korupsi.