SOLO, SERUJI.CO.ID – Umat Islam yang tergabung dalam Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) melakukan aksi unjuk rasa. Unjuk rasa digelar menindaklanjuti puisi kontroversial Sukmawati Soekarnoputri.
Pantauan SERUJI di lapangan, aksi yang dilakukan di halaman Mapolresta Surakarta pada Jumat (6/4) diikuti sekitar 150 orang dengan membawa sejumlah spanduk yang mengecam Sukmawati.
Juru bicara aksi, Endro Sudarsono mengemukakan unjuk rasa menyuarakan dukungan dan desakan agar Kapolri mengusut secara hukum kasus puisi Sukmawati tersebut.
“Puisi tersebut diduga melanggar KUHP Pasal 156A mengenai penistaan,” kata Endro di Solo, Jumat (6/4).
Isi puisi Sukmawati yang membandingkan konde dengan cadar dan azan dengan kidung dinilai melukai hati umat Islam.
Saat ditanya mengenai permintaan maaf Sukmawati, Endro mengatakan, sebagai umat muslim Solo bisa saja memaafkan Sukmawati. “Namun karena ini negara hukum, maka proses hukum harus tetap berjalan,” ujarnya.
Ia meminta polisi secepatnya mengusut kasus ini dengan memeriksa pelapor, saksi-saki terkait, serta melibatkan ahli bahasa dan ahli pidana. “Jika memenuhi unsur KUHP maka kami minta segera dilakukan penahanan,” pungkasnya. (Vita K/Hrn)