MENU

Siapakah Pemenang Pilkada DKI 2017 Hari Ini?

Fakta kedua berpindahnya dukungan adalah disebabkan kesalahan komunikasi publik (kasus Surat Al-Maidah dan kasus dengan K.H. Ma’ruf Amin dipengadilan) sehingga mengurangi simpati pemilih muslim dari partai pendukung.

“Dengan mencermati indikator kecenderungan pemilih ini maka suara pemilih Ahok-Jarot makin berkurang hingga dapat diprediksi perolehan suaranya tidak jauh berbeda dengan saat pilkada 2012 Jokowi-Ahok yang mencapai kurang lebih 1,8 juta suara,” jelas dia.

Ia menimpali, “Dengan angka ini pasangan Ahok-Jarot kemungkinan akan melenggang ke putaran kedua.”

Anies-Sandi Menang

Ubedilah memaparkan pasangan Anies-Sandi secara sosiologis cukup kuat berkat dukungan dari etnis Jawa, Betawi, Arab dan perantauan dari kepulauan Sulawesi.

Dari sisi indikator hasil pemilu sebelumnya, pada Pilgub DKI 2012 (Gerindra bersama PDIP mengusung Jokowi-Ahok dengan 1,8 juta suara) dan pemilu legislatif 2014 (Gerindra sekitar 600 ribuan suara dan PKS sekitar 500 ribuan), pasangan ini memiliki kerja mesin politik yang dinilai banyak kalangan sangat baik sehingga berpeluang mendapatkan perolehan suara menyamai pasangan Agus-Sylvi sekitar 1,4 juta suara.

“Perolehan suara tersebut bisa bertambah jika asumsi debat cagub-cawagub yang menilai pasangan Anies-Sandi dapat mengambil keuntungan dari dilema Ahok versus Agus sehingga ada migrasi pemilih dari pemilih Ahok-Jarot maupun Agus-Sylvi ke Anies-Sandi,” jelas Ubedilah.

Dari segi indikator kecenderungan pemilih, pasangan Anies-Sandi akan dicoblos pemilih setia PKS dan Gerindra, dan cenderung dipilih oleh pemilih pemula, kaum muda kelas menengah baru, umat Islam perkotaan, sebagian dari warga nahdhiyin dan Muhammadiyah.

“Data kami menemukan bahwa warga Jakarta sebesar 60 persen mempertimbangkan unsur agama dalam memilih pemimpin,” kata Ubedilah.

Swing Voters

Analisis di hari tenang dengan tiga indikator di atas sesungguhnya menggambarkan ketatnya persaingan diantara tiga pasang cagub-cawagub DKI Jakarta.

Ubedilah mengatakan penentu kemenangan pada Pilkada DKI 2017 ada pada kecenderungan pemilih, baik swing voters (pemilih yang mungkin berubah pilihan) dan undecided voters (pemilih yang belum menentukan pilihan) yang besaran sekitar 15-25 persen, termasuk di dalamnya pemilih pemula.

“Mereka mudah migrasi dan belum menentukan pilihan. Apakah mereka yang mudah migrasi dan belum menentukan pilihan ini akan menjatuhkan pilihan pada Agus, Ahok atau Anies?” kata Ubedilah kemudian menambahkan hal itu akan ditentukan juga mesin politik yang paling bekerja keras mempengaruhi dua kategori pemilih saat kampanye lalu.

Ingin mengabarkan peristiwa atau menulis opini? Silahkan tulis di kanal WARGA SERUJI dengan klik link ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

BERITA TERBARU

TERPOPULER