BEKASI, SERUJI.CO.ID – Jelang hari pencoblosan pada 17 April mendatang yang tinggal beberapa hari lagi, kembali beredar sebuah tabloid dengan nama yang dulu sempat membuat heboh, Obor Rakyat.
Tapi berbeda dengan Obor Rakyat, tabloid yang kali ini muncul saat kampanye relawan Jokowi-KH Ma’ruf Amin di berbagai tempat, bernama ‘Obor Rahmatan Lil Alamin’. Tidak hanya nama, tapi isinya juga berkebalikan dengan Obor Rakyat.
TKN Tidak Khawatir dengan Obor Rahmatan Lil Alamin
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan, tidak khawatir dengan beredarnya Tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin saat kampanye relawan untuk Jokowi-KH Ma’ruf Amin.
Saat dimintai tanggapannya mengenai hal itu, Hasto meminta waktu untuk membuka dan membaca isi tabloid itu. Dia lalu mengatakan bahwa isinya adalah hal yang baik-baik.
“Tidak ada fitnah. Ini bicara tentang hal-hal yang baik, bicara tentang semangat,” ujar Hasto di sela-sela kampanye di Bekasi, Jawa Barat, Minggu.
Tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin Hadir 2014 untuk Merespon Obor Rakyat
Ia lalu menjelaskan bahwa Tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin itu muncul di 2014, sebagai respons atas Tabloid Obor Rakyat yang diluncurkan dengan isi fitnah terhadap Jokowi.
“Maka dengan ini kita melihat Pak Jokowi didukung oleh mereka-mereka yang begitu kreatif menyampaikan kebenaran,” kata Hasto.
Tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin Beredar di Pemukiman di Bekasi
Ratusan cetakan tabloid itu dibagikan kepada para peserta kampanye relawan Jokowi-KH Ma’ruf Amin di perumahan dan pemukiman sekitar Kota Bekasi. Sekitar 1.000 orang peserta acara yang berkumpul di Lapangan Perumahan Kemang Pratama Bekasi menerima dan membaca tabloid yang diterbitkan sejak 2014 itu.
Namun berbeda dari 2014 yang bentuknya tabloid, kali ini bentuknya lebih mirip seperti buletin. Ada bulatan khusus menyebutkan “Pelopor Tabloid Mini. Edisi Khusus untuk Simpatisan Capres 01”.
Di bagian sampul depan, foto sejumlah kiai dan ulama seperti Ustad Yusuf Mansyur, Habib Luthfi Bin Yahya, dipajang. Gambar terbesar adalah KH Maimun Zubair. Ada judul “Fatwa 9 Kiai, Pilih Pemimpin Yang Keluarganya Bisa Diteladani”.
Di pojok kanan atas, tampak foto Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Ada tulisan ‘Budaya Muslimat itu Tawadhu’.
Di kotak redaksi, disebut penerbitnya adalah Komunitas Media Mandiri, dengan Produser Mastreng. Penanggung Jawab Ahmad Zubairin dan Budi Santoso sebagai Pimpinan Redaksi. Ada sejumlah nama di dewan redaksi termasuk Ahmad Zubairi, Sultonul Hadi dan ES Danar Pangeran. Kantornya disebut di Jalan Gayung Kebonsari, Surabaya, Jawa Timur.
Ada sejumlah judul artikel. Substansinya kebanyakan adalah wawancara dengan para ulama, liputan soal jalan tol dan sebuah artikel khusus tentang kisah guru ngaji Jokowi.