SURABAYA – Ketua Umum KADIN Jawa Timur La Nyalla Mattaliti dinilai sebagai tokoh yang paling banyak dipilih oleh masyarakat Jawa Timur sebagai Gubernur Jatim 2018 mendatang dengan prosentase 19,8 persen.
Alasan masyarakat memilih mantan Ketum PSSI tersebut dikarenakan masyarakat Jawa Timur menginginkan peningkatan penghasilan dan ekonomi masyarakat serta keluar dari kesulitan ekonomi selama 5 tahun sebelumnya.
”Latar belakangnya sebagai pengusaha yang sukses dinilai sangat mampu untuk memimpin Jawa Timur yang menginginkan perbaikan ekonomi dan peningkatan penghasilan masyarakat Jawa Timur,” ungkap Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM) Andri Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/8).
Andri mengatakan survei yang dilakukan oleh lembaganya digelar dari tanggal 18 hingga 30 Juli 2017, meliputi 38 daerah di Jatim dengan metode multistage random sampling.
Mengambil responden sebanyak 1.816 Pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap pada pilpres 2014 sebanyak 30.639.982 pemilih dengan margin of error lebih kurang 2,3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Untuk tokoh lainnya, Andri mengatakan didapati tingkat popularitas Saifullah Yusuf yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Jawa Timur ternyata hanya sebanyak 81,3 persen responden.
Kemudian Tri Risma Harini Walikota Surabaya memiliki tingkat keterkenalan di publik Jawa Timur sebanyak 88,7 persen, dan Khofifah Indar Parawangsa yang masih menjabat sebagai Menteri Sosial memiliki tingkat popularitas tertinggi di antara semua tokoh yaitu 88,9 persen.
”Sedangkan La Nyalla Mataliti dikenal oleh 88,8 persen masyarakat Jawa Timur yang diwakili oleh reponden. Kemudian Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memiliki tingkat popularitas sebesar 51,7 persen, Menpora Imam Nachrowi memiliki tingkat popularitas 53,7 persen dan Kusnadi yang merupakan Ketua DPD PDIP Jawa timur memiliki tingkat popularitas 50,3 persen,” ungkap Andri. (Setya/Hrn)
Bahaya ni orang, Premaan!
Mudah2 masy Islam Jatim sadar bahwa pemimpin yg dipilih mestilah HALAL dan TOYIB. Tokoh muslim pro Allah, diusung partai Islam. Bukan orang Islam didukung partai Kafir (PDIP, NASDEM, PERINDO) dan partai munafik (GOLKAR, HANURA, PPP, PKB). Apalagi orang kafir didukung partai kafir atau partai munafik….Mudah2an pemilih Islam kembali ke Al Quran dan Hadits.