DUBAI, SERUJI.CO.ID – Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Pasar Keuangan Dubai (DFM) bersepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan keuangan syariah, misalnya menjadikan Indonesia sebagai hub atau pusat pasar keuangan syariah global.
Usai bertemu dengan otoritas pasar keuangan di Dubai, Uni Emirat Arab(UEA), Minggu, Direktur Utama BEI Tito Sulistio belum bisa merinci kesepakatan awal itu.
Dikatakannya, dua pekan ke depan, pihaknya kembali akan bertemu dengan mereka di Dubai untuk pembicaraan lanjutan.
Tito optimistis harapan kerja sama itu bakal terlaksana karena empat keuangan syariah terbesar saat ini yakni Dubai, Turki, Malaysia dan Indonesia tentunya memiliki pandangan yang sama bahwa bersinergi lebih baik dalam meningkatkan pangsa keuangan syariah di keuangan global.
Ia menyatakan pernah menyampaikan rencana pengembangan pasar modal syariah kepada otoritas di Indonesia. Ia yakin pemerintah dan otoritas bakal mendukungnya karena itu adalah upaya baru dalam memobilisasi dana sebagai sumber pembiayaan.
Sebelumnya kepada wartawan, Tito mengatakan perlunya membentuk bursa efek syariah yang tidak hanya menyediakan produk, namun juga proses yang sesuai syariah karena negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia itu berpotensi menjadi pusat unggulan bursa efek syariah dunia.
“Kita perlu punya bursa efek syariah yang full syariah. Kita bisa jadi center of excellence dunia. Apakah kita bisa? Bisa,” kata Tito.