JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Setelah sempat menguat beberapa hari belakangan sehingga terus menuju titik Rp14.000 per dolar AS, siang ini rupiah diperdagangkan di pasar spot antar Bank di Jakarta melemah menjadi Rp14.645 per dolar AS.
Rupiah melemah 90 poin dari posisi perdagangan sebelumya yang sempat menyentuh Rp14.555 per dolar AS.
Pantauan SERUJI di situs perdagangan valas Bloomberg, dolar hari ini diperkirakan bergerak dari Rp14.607 sampai Rp14.647 per dolar AS. Cukup turun dibanding hari sebelumnya yang telah menyentuh Rp14.539 per dolar AS.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Jumat mengatakan pergerakan rupiah cenderung mulai tertahan terhadap dolar AS menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Desember.
“Menjelang pertemuan The Fed, pergerakan rupiah berbalik turun,” katanya.
Ia menambahkan peluang bagi the Fed untuk kenaikan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate/FFR) secara berkala membuat pelaku pasar kembali beralih ke dolar AS.
“Pengetatan moneter di Amerika Serikat masih terus berlangsung hingga tahun mendatang,” katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, penguatan rupiah dalam beberapa hari terakhir ini juga turut dimanfaatkan oleh sebagian pelaku pasar untuk ambil untung.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pergerakan dolar AS masuk dalam fase konsolidasi setelah hasil pemilu sela kongres Amerika Serikat yang sudah sesuai prediksi pasar.
“Penguatan dolar AS mengindikasikan investor masih cukup berminat pada aset di Amerika Serikat,” katanya. (ARif R)