SURABAYA, SERUJI.CO.ID – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Surabaya mengadakan kongres perdana Kamis (1/2) di Auditorium Universitas Pelita Harapan (UPH) untuk menentukan aturan organisasi, struktur organisasi dan program kerja, agar mahasiswa mampu berkontribusi pada masyarakat Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya.

“Mungkin di kongres-kongres kami selanjutnya akan membahas masalah dan isu-isu yang ada di Jawa Timur. Tentu untuk berkontribusi pada masyarakat, karena mahasiswa itu juga masyarakat,” tutur Ketua BEM UPH Joshua Evandeo Irawan kepada SERUJI, Kamis (1/2).

Kongres perdana yang dihadiri 27 perguruan tinggi se-Surabaya itu akan dilangsungkan selama dua, dari Kamis hingga Jumat (2/2).

Joshua melanjutkan bahwa aliansi yang telah dideklarasikan 2 tahun lalu belum memiliki landasan organisasi formalnya seperti Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), struktur kepengurusan, dan program kerja.

“Selama ini cuma landasan gerak dan itu kurang memacu teman-teman untuk bekerja sama, keanggotaan belum jelas, pelaksaan juga belum jelas. Oleh karenanya, 2 hari kedepan, kongres akan memperjelas semua itu,” pungkas mahasiswa jurusan hukum UPH itu.

Menurut Hozin Zainullah, Presiden DEMA UIN Sunan Ampel Surabaya melalui kongres perdana kali ini Aliansi BEM se-Surabaya akan dibenahi menjadi organisasi yang memiliki aturan AD/ART untuk menghindari kerancuan status kampus yang diperboleh menjadi anggota.

“Kenapa harus dibentuk seperti itu. karena masih ada kampus yang rancu, domisilinya Sidoarjo tapi kampusnya di Surabaya,” kata mahasiswa Jurusan Politik Islam ini. (Luh/SU05)