WONOGIRI, SERUJI.CO.ID – Ribuan warga desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, Jawa Tengah masih berada di lokasi pengungsian. Mereka mengungsi akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada Selasa (28/11).
Jumlah total pengungsi 1142 orang, yang terdiri dari 587 laki-laki dan 555 perempuan. Pengungsi tersebut juga banyak didapatkan kelompok rentan (62 balita, 214 lansia, 4 ibu hamil dan 6 orang cacat).
Mereka ditampung di 4 lokasi pengungsian, yaitu di Balai Desa Dlepih untuk menampung 485 warga dusun Bengle, Kantor PKK desa Dlepih untuk 270 warga dusun Warak, SDN 1 Dlepih untuk 337 warga dusun Ngelo, dan perumahan warga untuk 50 warga dusun Sumberjo.
“Bencana tersebut selain mengakibatkan kerugian materi juga menimbulkan korban jiwa, yaitu nenek W 65 tahun dan ibu S 45 tahun serta seorang anak,” tutur dr. Alba Azizi yang bertugas di salah satu posko pengungsian kepada SERUJI melalui pesan singkatnya, Kamis (1/12).
Di kecamatan yang sama selain di desa Dlepih, desa Sukoharjo tepatnya di dusun Dalan Gede juga mengalami bencana serupa namun tidak menimbulkan korban jiwa. Pengungsi dari dusun tersebut berjumlah 298 orang terdiri 135 laik-laki dan 161 perempuan, kelompok rentannya terdapat 30 balita dan 84 lansia.
Para pengungsi tersebut masih sangat membutuhkan bantuan, terutama obat-obatan, selimut, bantal, peralatan mandi, dan pakaian dalam.
Sebelumnya, hujan yang turun dengan intensitas tinggi dari Senin (27/11) hingga Selasa (28/11) telah menimbulkan dampak yang cukup serius di wilayah Kabupaten Wonogiri.
Sampai Selasa (28/11) pukul 21.00 sudah tercatat 21 desa terdampak banjir dan 11 desa terdampak longsor. (dr. Endang/SU02)