JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Ketua Presidium Front Perjuangan Muslimin Indonesia (FPMI), Muslim Arbi, mengimbau masyarakat internasional untuk bersuara menghentikan serangan AS, Inggris dan Perancis terhadap Suriah, dengan alasan Suriah menyimpan senjata kimia di Douma.
“AS, Inggris, dan Perancis mencari apa di Suriah. Apalagi serangan terhadap Suriah itu tanpa legalitas dari PBB. Tidak ada alasan sahih atas serangan itu, maka pimpinan tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei sebutkan serangan atas Suriah itu tindakan kejahatan dan kriminal,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima SERUJI, Ahad (15/4).
Ia mengatakan tidak jelas apa alasan serangan ke Suriah ini. Bahkan, Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis dan sejumlah pejabat Kementerian Pertahanan lainnya sempat mengingatkan Presiden Trump soal resiko serangan ini.
Muslim menerangkan, Mattis dan tim keamanan nasional sempat ingatkan Trump, jika serangan atas Suriah dilakukan akan bisa menyeret AS berhadapan dengan Rusia dan Iran secara langsung. Tapi, alasan Trump hanya sederhana, yakni jika serangan ke Suriah diperlambat, maka Rusia dan Iran akan siap membendungnya.
“Apalagi posisi Presiden Trump dalam negeri mendapat ancaman impeach, oleh lawan politiknya. Sehingga, bisa saja serangan ini akan menjadi amunisi lawan untuk hantam Trump,” ujar Muslim.
Serangan ke Suriah oleh koalisi AS, Inggris dan Perancis ini juga mendapat kutukan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin. Selain itu, Putin juga mentertawakan serangan AS yang di anggap gagal tembus.
“Publik lalu bertanya, apa yang dicari oleh Amerika di bawah Trump, Inggris di bawah Thersia May, dan Perancis di bawah Presiden Emmanuel Macron? Apakah tiga negara kuat dunia itu haus perang, seperti yang di tuduhkan oleh Pimpinan Partai Buruh Inggris, Jeremy Corbyn terhadap Whasington?” kata Muslim.
Dia menduga, bisa saja kekuatan tiga koalisi ini membantu Israel dalam perluasan Peta Israel Raya di Wilayah Timur Tengah.
Ia menilai jika ketiga negara tersebut tidak menghentikan serangan ke Suriah maka ketiga negara itu akan mendapat kecaman keras dari seluruh dunia.
“Hentikan saja serangan ke Suriah, jika tidak ketiga negara itu dicap sebagai penjahat lerang oleh masyarakat Internasional karena ambisi Presiden dan Perdana Menteri yang dianggap haus perang,” tegas Muslim. (ArifKF/SU02)