KENDARI, SERUJI.CO.ID – Penyelesaian mega proyek Jembatan Teluk Kendari molor dari jadwal yang disepakati. Jembatan itu baru bisa difungsikan sekitar September 2019 yang artinya molor 8 bulan.
Penanggungjawab Pekerjaan Pembangunan Jembatan Teluk Kendari, Armen Adekristi, pada Kamis (27/12), mengungkapkan penyebab molornya penyelesaian jembatan itu.
“Beberapa kendala yang ditemui, seperti seringnya hujan sehingga menghambat proses pengelasan dan pengecoran tiang-tiang jembatan di tengah laut,” kata Armen.
Selain itu, kata Armen, proyek itu sempat dihentikan sementara karena ditemukannya sejumlah bom bekas Perang Dunia ke-II saat pengerukan dasar laut lokasi proyek.
“Bahkan ada problem yang aneh tapi nyata, yaitu ada lahan yang sulit dibebaskan meski pemiliknya mempunyai sertifikat. Masalahnya adalah lahan yang bersertifikat itu masih berupa laut. Lho kok laut disertifikat ya? Bagaimana itu?’ ujarnya.
Adanya masalah ‘kepemilikan lahan laut’ yang pemiliknya ngotot minta dibebaskan itu, kata Armen, berakibat masih ada areal yang belum bisa dipasangi bentangan jembatan.
Dijelaskan oleh Armen, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Jakarta bisa memahami kendala itu, sehingga memaklumi jika kontraktor memohon perpanjangan waktu hingga 8 bulan kedepan.
“Jadi jembatan itu baru bisa difungsikan sekitar bulan September 2019. Sekarang sudah selesai sekitar 60 persen,” jelasnya.
Jembatan Teluk Kendari dengan panjang 1.348 meter itu nantinya akan menjadi jembatan terpanjang ketiga di tanah air, setelah Jembatan Suramadu, Surabaya (5.438 meter), dan Jembatan Pasopati, Bandung (2.800 meter).
Jembatan Teluk ini dikerjakan oleh perusahaan konsorsium PT Pembangunan Perumahan dan PT Nindya Karya dengan nilai proyek Rp850 miliar.
Armen menjelaskan, manfaat adanya Jembatan Teluk itu akan memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat Kota Lama dan Lapulu, Kendari, kemudian melancarkan arus lalu lintas wisata bahari di sekitar Teluk.
Selain iu, kata Armen, melancarkan proses angkutan dari dan ke pelabuhan Bungkutoko serta pelabuhan baru Kendari.
“Jembatan itu juga akan membuat kawasan wisata Marina di Kota Kendari semakin cantik,” pungkasnya. (AH/SU05)
Ga apa.. Yang penting ga di korupsi.. Biar awet