SERUJI.CO.ID – Merawat kulit bayi sensitif sebenarnya fokus pada tiga hal, yaitu mempertahankan kelembapan kulit, mencegar iritasi atau alergi dan menjaga kulit bayi agar tetap sehat.

Oleh karena itu, bunda harus cermat dalam memilih produk yang aman digunakan. Usahakan yang mengandung bahan-bahan organik. Sebaiknya pilih sabun dan sampo yang memiliki kadar pH seimbang dengan kadar pH air mata. Biasanya terdapat label pH balanced yan tertempel di produk perawatan bayi.

Hindari produk mandi yang mengandung warna, wangi dan memproduksi banyak busa, karena ketiga hal tersebut biasanya mengandung bahan kimia yang bisa mengiritasi kulit bayi. Hindari juga sabun mandi yang membuat kulit menjadi kesat. Kulit yang kesat artinya kulit yang kering. Padahal kulit bayi sebaiknya lembab.

Baca juga: Mengenal Tanda-Tanda Kulit Bayi Sensitif Yang Perlu Bunda Tahu

- Advertisement -

Banyak ibu yang tidak tahan untuk segera memandikan bayi sesaat setelah lahir, karena adanya selaput lemak yang menempel pada tubuh bayi. Padahal selaput lemak tersebut memiliki peran penting dalam melembabpak sekaligus melindungi kulit dari infeksi dan resiko alergi.

Oleh karena itu, pakar kesehatan biasanya menyarankan orang tua untuk menunda waktu mandi pertama bayi, sampai tanda-tanda vital dan suhu bayi stabil. Kira-kira hal ini berlangsung 2-3 jam setelah bayi lahir.

Cara memandikannya pun harus bijak. Air yang digunakan tidak boleh terlalu panas, cukup suam kuku atau dengan suhu berkisar antara 36º – 47º Celcius. Kemudian rendam tubuh bayi di bak yang sudah diisi air hangat suam kuku tersebut, sekitar 10-15 menit. Jangan terlalu lama karena bisa menyebabkan bayi hipotermia.

Terakhir dan terpenting adalah jangan lupa untuk senantiasa mengoleskan pelembab dan moisturizer. Agar kulit bayi tetap terjaga kelembapannya. (Nia)