Bunda, Ada Cara Selain Berkata “Tidak” Pada Anak, lho!
Mengatakan tidak tanpa disertai penjelasan kepada anak. Bisa menyebabkan anak menjadi penasaran dan muncul sifat pemberontak. Bunda bisa menerapkan cara ini untuk mengganti kata tidak.
SERUJI.CO.ID – Bunda, kata “tidak” dirasa cukup ampuh untuk menegaskan anak dan mengajarkan kedisiplinan, ya! Namun ternyata, berdasarkan penelitian sejumlah psikolog, kata “tidak” yang didengar anak terlalu sering justru membuat anak memiliki jiwa pemberontak.
Selain itu, ada sisi penasaran anak yang tidak terpuaskan dengan kata “tidak”. Anak hanya menerima penolakan, tanpa tahu alasan dibalik kata “tidak” dan “jangan” yang dilontarkan orang tua.
1Mama Tahu Kamu Suka Permen, Tapi Makan Permen Terlalu Sering Bisa Merusak Gigi
Permen adalah makanan favorit bagi anak-anak. Rasanya yang manis bisa membuat si kecil ketagihan. Namun terlalu sering makan permen bisa menyebabkan gigi berlubang. Daripada berkata “Kamu tidak boleh makan permen!” sebaiknya ganti dengan kalimat yang mengandung penjelasan.
“Mama tahu kamu suka permen, tapi makan permen terlalu sering bisa merusak gigi”
2Kamu Bisa, Kok! Ayo Jangan Menyerah, Mama Bantu Memahami Sisanya Selesaikan Sendiri
Matematika bisa menjadi momok tersendiri bagi anak. Daripada mengatakan “Gitu aja kok nggak bisa” atau “Jangan malas belajar” Bunda bisa mengganti kalimat yang mendukung.
“Kamu bisa kok, jangan menyerah ya. Mama bantu pahami soalnya, sisanya kamu selesaikan sendiri”
3Mainan Yang Kemarin Masih Banyak, Mainkan Yang Ada Saja Dulu
Merengek meminta mainan adalah salah satu kebiasaan si kecil. Bunda bisa mengganti kata “tidak boleh!” dengan kalimat seperti tertera di atas.
4Kalau Merengek Gitu Mama Mana Ngerti Maksudmu
Ini berkaitan dengan pembahasan sebelumnya. Terkadang anak merengek agar keinginannya bisa dituruti. Bisa jadi itu adalah cara si kecil menarik perhatian, hingga akhirnya meluluhkan hati orang tua. Apabila dituruti, rasa tanggung-jawab anak akan pudar. Kalau tidak dituruti, anak akan terus merengek meminta apa yang diinginkan.
Gunakan kalimat tersebut, agar anak tahu merengek bukan solusi untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.