KHARTOUM, SERUJI.CO.ID –Â Presiden Sudan Omar Al-Bashir pada Senin (2/4) berikrar akan memerangi korupsi dan mengumumkan perang melawan spekulan serta manipulator ekonomi Sudan.
“Ekonomi menghadapi banyak masalah pada awal tahun ini akibat pedagang mata uang dan penyelundup emas serta pemasok komoditas. Mereka juga memiliki orang dalam di sistem perbankan untuk membantu mereka,” kata Al-Bashir sembari berbicara di Majelis (Parlemen) Nasional Sudan, Senin (2/4).
Ia menegaskan bahwa langkah yang disahkan oleh pemerintah guna memperoleh kembali uang yang dijarah takkan berhenti dan tak seorang pun akan lolos dari hukuman.
“Ini adalah perang melawan korupsi di mana saja. Ini adalah perang pada awalnya dan takkan berhenti sampai sasarannya dicapai dengan berakhirnya penyelundupan emas, spekulasi mata uang dan monopoli komoditas dasar,” kata presiden Sudan tersebut.
Ia mengatakan ada jaringan korupsi yang terhubung yang mengincar ekonomi nasional melalui penjarahan uang rakyat Sudan, yang memerlukan campur tangan presiden berdasarkan tanggung jawab konstitusionalnya.
Pemerintah telah melakukan serangkaian tindakan guna mengatur pasar valuta asing dengan menghapuskan pasar paralel, menarik uang kontan ke dalam sistem perbankan, dan mencegah penyelundupan emas serta menjamin pengawasan negara atas ekspor dan penjualan emas.
Pada Ahad (1/4), Al-Bashir mengeluarkan keputusan untuk mengganti gubernur Bank Sentral Sudan, sementara lembaga keamanan menangkap sejumlah bankir, ahli ekonomi dan pengusaha yang diperiksa sehubungan pelanggaran yang berkaitan dengan kegiatan yang membahayakan ekonomi Sudan.
Sudan telah menderita krisis ekonomi yang meningkat sejak pemisahan Sudan Selatan pada 2011 dan kehilangan sebanyak 75 persen penghasilan minyaknya, yang mengakibatkan lonjakan inflasi dan depresiasi mata uang nasionalnya. (Ant/SU03)