LAS VEGAS, SERUJI.CO.ID – Seorang pria bersenjata membunuh setidaknya 50 orang dan melukai lebih dari 200 orang di sebuah festival musik country di Las Vegas Strip pada hari Ahad (1/10) malam waktu setempat. Pria tersebut memberondongkan peluru dari lantai 32 sebuah hotel selama beberapa menit sebelum dia ahirnya ditembak mati oleh polisi.
Penembakan terjadi pada pukul 22.30 waktu setempat, atau Senin (2/10) Pukul 15.30 WIB sore tadi.
Banyaknya jumlah korban tewas, yang masih bersifat sementara, telah membuat serangan tersebut menjadi serangan paling mematikan dalam sejarah AS, melampaui jumlah korban tewas pada pembantaian 49 orang di sebuah klub malam di Orlando tahun lalu.
Ribuan orang panik melarikan diri dari tempat kejadian, dan sebagian saling menginjak-injak saat petugas penegak hukum berusaha mencari dan membunuh pria bersenjata tersebut.
Tamu konser yang dalam kondisi shock dengan bercak darah di pakaian mereka bertebaran di jalanan setelah serangan tersebut. Polisi mengidentifikasi pria bersenjata tersebut sebagai Stephen Paddock, 64, dan mengatakan bahwa mereka belum memiliki informasi mengenai motif dari penembakannya. Dia tidak diyakini terkait dengan kelompok militan manapun, Sheriff distrik Clark County Joseph Lombardo mengatakan kepada wartawan.
“Kami tidak tahu apa kepercayaan atau ideologinya,” kata Lombardo.
“Kami telah menemukan banyak senjata api di dalam ruangan tempat tinggalnya.”
Pihak berwenang juga mengumumkan bahwa mereka telah menemukan teman sekamar Paddock, yang teridentifikasi sebagai Marilou Danley. Dia dicurigai terlibat dalam serangan tersebut.
Di antara korban yang tewas adalah seorang petugas kepolisian yang sedang cuti, sementara setidaknya satu petugas lainnya terluka parah, kata Lombardo.
Polisi memperingatkan bahwa korban tewas bisa meningkat karena banyak korban dalam kondisi kritis.
“Kedengarannya seperti kembang api. Orang-orang tiba tiba saja terjatuh ke tanah. Itu terus berlanjut,” kata Steve Smith, seorang pengunjung berusia 45 tahun dari Phoenix, Arizona.
Dia mengatakan tembakan terus berlanjut untuk waktu yang lama. “Mungkin 100 tembakan pada suatu waktu, berhenti sejenak seperti reload (pengisian ulang) dan kemudian akan kembali lagi,” kata Smith.
“Orang-orang tertembak dan mencoba keluar. Banyak orang tertembak.”
Kasino, klub malam, dan pusat perbelanjaan di Las Vegas menarik sekitar 3,5 juta pengunjung dari seluruh dunia setiap tahun dan daerah itu penuh dengan pengunjung saat penembakan tersebut terjadi sesaat setelah pukul 10 malam waktu setempat. (Gzl/Hrn)
Penembakan dari seorang “PENEMBAK” atau “TERORIS” …??????????
Kalau dilakukan oknum muslim, sudah bisa dipastikan adalah TERORIS. Tapi bila oknum nya non muslim, “hanya” dikatakan “PENEMBAK”.
Alamak, macam di film film itu bah.
Asal jgn di belokaa kecebong ini berita ya.
Kecebong bodaaaaat.