YOGYAKARTA, SERUJI.CO.ID – Kotagede tidak hanya terkenal sebagai daerah pengrajin perak, namun ditempat ini pula jejak sejarah Yogyakarta ditinggalkan. Kerajaan Mataram yang pernah berdiri di daerah Kotagede menjadikan tempat ini objek wisata yang kerap dikunjungi baik wisatawan dari dalam negeri maupun luar negeri.
Tidak hanya bagunan-bangunan khas yang hanya bisa kita temui di Kotagede, namun kulinernyapun sangat menarik. Salah satu kuliner yang telah ada sejak kerajaan Mataram yaitu kue Kembang Waru.
Nama Kembang Waru sendiri diungkapkan oleh salah satu pembuatnya, Basiran Basis Hargito (72), yang telah membuat kue Kembang Waru dari tahun 1983.
“Dulu karena disekitaran Kotagede banyak pohon Waru namun tidak berbuah, lalu para sahabat Keraton memiliki ide membuat kue dan diberi nama tersebut, kembang waru juga menjadi sajian jamuan di Keraton,” ungkap Hargito ketika ditemui SERUJI, dirumahnya di jalan Bumen, Purbayan, Kotagede.
Kini kue Kembang Waru tidak hanya sebagai konsumsi kerabat Keraton, namun telah dijual secara umum. Bentuknyapun tidak banyak yang berubah dari kembang waru, hanya saja bahan pembuatannya terkadang diganti seperti yang awalnya telur ayam kampung diganti telur ayam biasa, tepung terigu menggantikan tepung ketan. Namun untuk proses pembuatannya sendiri Hargito masih menggunakan alat tradisional hingga sekarang.