JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) kembali menyenggarakan kegiatan Sinergi Aksi Informasi dan Komunikasi Publik (SAIK) Tahun 2017. Kegiatan ini merupakan wadah koordinasi antar lapisan pemerintah, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pemerintah Kabupaten/Kota.
Kegiatan tersebut untuk bersinergi dalam tingkatkan kualitas dan kuantitas pembangunan bidang komunikasi dan informatika. SAIK 2017 mengusung tema “Mewujudkan Masyarakat Informasi di Era Digital”.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur mengatakan di tengah penetrasi internet dan peningkatan penggunaan media sosial yang begitu pesat telah menghantarkan Indonesia ke gelombang perubahan berupa konektivitas internet yang telah menjadi kebutuhan pokok manusia. Konektivitas internet ini menurutnya memberikan dampak yang luar biasa, seperti adanya informasi bohong atau yang dikenal secara luas di publik dengan istilah hoax.
“Sebagai contoh muncul berbagai informasi bohong atau hoax, sumber dan pembuatnya tidak jelas tapi kontennya dengan cepat menyebar ke masyarakat hanya hitungan jam dan menit,” kata Asman dalam Siaran Pers yang diterima SERUJI, Rabu (22/11).
Untuk mengimbangi hoax yang menyebar begitu luas di kalangan masyarakat, Menteri Asman meminta Humas Pemerintah untuk mengelola informasi publik dengan professional dan juga mengelola informas dengan kreatif dan inovatif agar tidak kalah dengan serangan informasi di media sosial. Dia menerangkan, apabila humas pemerintah tidak kreatif dan inovatif maka akan ditinggal oleh masyarakat.
“Masyarakat akan lebih menyukai informasi di media sosial yang kadang tidak jelas sumbernya dibanding informasi dari humas pemerintah,” kata Asman.
Menteri Asman juga meminta, agar aparatur humas pemerintah untuk tidak lagi kaku dan segera bertransformasi ke budaya digital serta mengelola informasi publik dengan kreatif dan inovatif sesuai dengan perkembangan zaman.
“Humas pemerintah tidak bisa lagi berada di zona nyaman. Segera bertransformasi ke zona kompetitif. Humas pemerintah harus kreatif, harus inovatif. Kalau tidak begitu akan ketinggalan nanti. Jangan kalah dengan (informasi) hoax”, ujar Asman.
Diketahui, Kota Palembang di Provinsi Sumatera Selatan sengaja dipilih oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai tuan rumah SAIK 2017 sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah Sumatera Selatan yang tengah bersiap menyelenggarakan event akbar Asian Games 2018. Lebih dari 1.000 peserta SAIK 2017 akan memberikan dukungan pelaksanaan Asian Games 2018 di Palembang sebagai salah satu tuan rumah Asian Games 2018 bersama dengan DKI Jakarta.
Dalam sesi pembukaan SAIK 2017 diwarnai juga dengan deklarasi dukungan kepada penyelenggaraan Asian Games 2017 dari seluruh Humas pemerintah dan peserta SAIK 2017. Kegiatan SAIK 2017 sendiri bertujuan untuk menata informasi dan komunikasi nasional agar terus berkembang serta terintegrasi, tidak hanya dari elemen pemerintah tapi juga seluruh pelaku komunikasi dan informatika seperti Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), Forum Komunikasi Media Tradisional (FK Metra), Blogger, dan Warganet (Netizen) hingga masyarakat umum.
Beberapa jenis kegiatan SAIK 2017 antara lain Forum Badan Komunikasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas), Forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), Festival Kelompok Pertunjukan Rakyat Tingkat Nasional, Temu Blogger dan Pameran produk humas, KIM, produk teknologi informasi dan komunikasi serta pos dan telekomunikasi (postel). Gelaran SAIK 2017 di Palembang yang berlangsung 21-24 November 2017 juga akan menghadirkan Menteri-Menteri Kabinet Kerja sebagai narasumber. (Arif KF/Hrn)