JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno kembali menegaskan bahwa pihaknya sangat melarang relawan pendukung paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga untuk menyebarkan berita bohong atau hoaks.
Sandi meminta pada seluruh relawannya melakukan verifikasi atas semua berita yang diterima sebelum disebarkan.
“Tidak boleh sebar berita yang belum terverifikasi, kabar burung jangan kita aplikasi, apalagi di broadcast. Karena itu akan mempengaruhi ketidakpercayaan masyarakat,” kata Sandi kepada wartawan usai menghadiri pertemuan dengan Relawan Prabowo-Sandi Digital Team (Pride) di Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (3/1) malam.
Hal ini disampaikan cawapres yang juga pengusaha muda sukses ini, menyikapi kasus hoaks tentang adanya 7 kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos paslon nomor urut 01. Kasus hoaks tersebut saat ini menyeret Wasekjen Demokrat Andi Aried ke persoalan hukum karena dilaporkan beberapa pihak.
Disampaikan juga oleh Sandi, bahwa ia telah meminta kepada relawan PRIDE untuk melakukan cek-ricek, dan membuat mekanisme untuk mencegah relawan menyebarkan kabar hoaks.
Selain melarang relawan menyebarkan berita bohong, Sandi juga kembali menegaskan bahwa relawan tidak dibenarkan menggunakan kata “cebong” untuk menyerang pendukung Jokowi-KH Ma’ruf Amin.
“Kita hindari politik yang saling jatuhkan. Jangan pakai kata ‘cebong’, itu vocabulary yang saya larang. Gunakan kata yang saling hormati,” tukas Sandi.
Sebagaimana diberitakan, beredar kabar tentang adanya kedatangan 7 kontainer surat suara yang dikemukakan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief melalui akun Twitternya Rabu (2/1) pada pukul 20.05 WIB.
“Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya. Karena ini kabar sudah beredar”, tulis Andi Arief, Rabu (2/1) malam.
Namun, ciutan Andi tersebut berdasarkan pantauan SERUJI sudah dihapus dari akun twitternya.
Selain cuitan Andi Arief, juga beredar rekaman suara lewat aplikasi kirim pesan ke berbagai group Whatsapp yang juga diterima SERUJI. Dalam rekaman tersebut terdengar suara seorang pria yang mengaku mengetahui adanya kedatangan surat suara sebanyak 7 kontainer di Tanjung Priok. (ARif R)
Siapa yg bilang asu gendruwo sontoloyo tabok…..!!!!????
Mukidi si raja hoax
Penjarakan yg sebar hoax
100% sepakat
Mari kita budayakan lagi budaya santun