“Tentu menuju persatuan dan kemerdekaan ini dibutuhkan kepemimpinan nasional yang dipilih berdasarkan aspirasi rakyat yang sesungguhnya berdasarkan aturan dan konstitusi yang disepakati dan berdasarkan kearifan yang tidak berujung pada perpecahan atau memecah belah akibat proses politik pragmatis,” tegas pemrakarsa Aksi 212 di Monas Jakarta ini.
Meski begitu, Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk memerdekakan diri, serta memerdekakan negara dan bangsa dari berbagai macam ketidakberdaulatan seperti kemiskinan, kebodohan, perpecahan, keterbelakangan, dan lainnya.
“Acara ini tidak bekerja sama dengan pemerintah dan murni dari kelompok masyarakat yang ingin bersama-sama dan bahu membahu untuk mengambil bagian dalam peringatan 17 Agustus,” ungkapnya.
“Syiar Persatuan” ini digelar sejak malam kemerdekaan RI, Rabu (16/8), hingga Kamis (17/8) pukul 16.00 WIB, dengan pusat kegiatan di Masjid Agung Trans Studio Mall, Bandung, Jawa Barat.
(Hrn)

Semoga masjid yang lain join
Masjid DARUSSALAM..Batam