SEMARANG, SERUJI.CO.ID – Ustadz Abdul Somad (UAS) mengaku terkesan dengan sambutan yang ia terima saat tiba di Kota Semarang, Senin. Pasalnya kehadirannya mendapat sambutan dan pengawalan dari TNI/Polri seperti layaknya pejabat penting.
“Kota Semarang ini luar biasa, yang menyambut TNI dan Polri, disambut seperti calon wakil presiden saja,” kelakar UAS yang disambut tawa hadirin, saat mengawali ceramahnya di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Senin (30/7).
Namun, Ustadz Somad langsung menegaskan tidak berkeinginan menjadi cawapres, seraya kembali melanjutkan tausiahnya dalam tabligh akbar bertema “Islam Rahmatan lil alamin, Multikulturalisme, Keislaman, dan Keindonesiaan”.
Ribuan jamaah memenuhi Auditorium Unissula Semarang untuk mengikuti acara tabligh akbar yang diisi UAS tersebut. Tampak juga diantara para jamaah yang hadir, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono yang duduk di shaf paling depan.
Kehadiran ustadz Abdul Somad (UAS) untuk mengisi acara tabligh akbar di beberapa tempat di Kota Semarang tersbeut, sempat ditolak oleh ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN) pimpinan Nuril Arifin Husein.
Baca juga:Â Jika Melanggar, Polri Akan Tindak Tegas Ormas Yang Tolak Ustadz Somad di Semarang
Nuril menyampaikan penolakannya lewat sebuah surat yang dikirimkan ke Kapolda Jawa Tengah dan sempat viral di sosial media yang meminta polisi menolak dan melarang kehadiran ustadz Somad di Semarang.
Dalam surat tersebut, Nuril mengatakan pelarangan itu karena Ustad Abdul Somad dianggap sebagai corong Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang telah dibubarkan pemerintah. Nuril juga menuding Abdul Somad menyebarkan radikalisme.
Malu ga ya Gus Nuril