“Ada Sekte Seks Bebas di Kota X”, begitu salah satu judul media online. Dari beberapa data, tidak hanya di kota X saja sekte tersebut berada.
Definisi dari Wikipedia, sekte umumnya adalah sebuah kelompok keagamaan atau politik yang memisahkan diri dari kelompok yang lebih besar, biasanya karena pertikaian tentang masalah-masalah doktriner.
Kalau penyakit free sex ini dibiarkan, bisa jadi seks bebas tidak hanya sekedar sekte saja. Seks Bebas itu bisa menjadi Tuhan Baru.
Fenomena Seks Bebas
Memudarnya batasan norma-norma susila menjelang millenium ketiga ini, berpotensi timbulnya perilaku seks menyimpang. Akibatnnya, persepsi masyarakat terhadap konsep seks mengalami banyak perubahan.
Dari pengertian seks yang semula sesuatu yang suci, berubah tak lebih sekedar pemuasan nafsu sesaat. Dan ini kerap terjadi pada anak muda yang berkeinginan mencoba-coba, meskipun mereka sudah tahu resikonya.
“Meski belum nikah, saya tiap hari melakukan hubungan seks dengan pacar, tapi tidak ganti-ganti pasangan”, aku seorang mahasiswa dengan nada bangga dalam sebuah acara talk show masalah seks. Itulah salah satu contoh pengakuan “polos” dan terkesan sudah tidak punya rasa malu lagi, oleh seorang mahasiswa mengenai pertualangannya terhadap perilaku seks yang menyimpang.
Perilaku seks menyimpang tidak hanya meracuni dunia mahasiswa semata. Lihatlah mulai anak-anak sekolah tingkat SLTP yang sudah mengenal pacaran, SMU, sampai orang tua sendiri sudah masuk perangkap perilaku seks menyimpang yang bernama selingkuh dengan kehadiran PIL dan WIL.
Sepertinya zaman now, persepsi siswa SLTP,SMU dan mahasiswa kalau belum mempunyai pacar alias jomlo dan belum mengalami proses pacaran seperti orang yang ketinggalan zaman, bahkan kadang dikatakan “tidak laku”. Begitu juga bagi orang tua yang sibuk dengan karirnya akan merasa belum menjadi orang tua yang “modern” jika belum punya PIL bagi seorang istri dan WIL bagi seorang suami.
Tulisan ini bagus untuk mematahkan opini sebagian christian yg mengatakan konsep pernikahan monogami dalam agama mereka lebih baik daripada konsep pernikahan monogami dan atau poligami dalam Islam.
Kita bisa bilang pada mereka sekarang bahwa poligami dalam Islam bukan lagi sebagai pilihan antara 2 pilihan tapi bisa saja sebagai salah satu solusi memberantas sekte seks bebas.
Bisa idjelaskan secara spesifik dan lebih detailkah? Locus dan tempus nya dimana & kapan tepatnya terjadi?