Para peneliti mampu menganalisis secara simultan 17 asam amino yang berbeda, yang mereka panggil dengan nama ” the Signature 17 standard”. Asam amino yang dipilih untuk penelitian karena asam amino adalah yang paling umum ditemukan di Bumi atau di tempat lain.
“Dengan menggunakan metode kami, kami dapat membedakan antara asam amino yang berasal dari sumber non-hidup seperti meteorit dibandingkan dengan asam amino yang berasal dari organisme hidup,” kata peneliti utama proyek, Peter Willis dari JPL.
Kunci untuk mendeteksi asam amino yang terkait dengan kehidupan merupakan aspek yang dikenal sebagai “chirality.” Molekul kiral seperti asam amino ada dalam dua bentuk seperti bayangan cermin satu sama lain. Asam amino dari sumber non-hidup mengandung jumlah yang kurang lebih bentuk lengan sama dari “kiri” dan “kanan”, namun asam amino dari organisme hidup di bumi hampir secara eksklusif berbebentuk lengan “kidal”.
“Salah satu tujuan tertinggi tingkat NASA adalah pencarian kehidupan di alam semesta,” kata Willis. “Kesempatan terbaik kami menemukan kehidupan adalah dengan menggunakan analisis berbasis cairan kuat seperti ini di dunia laut.”
Caltech di Pasadena, California, mengelola JPL untuk NASA.
EDITOR: Harun S
