SERUJI.CO.ID – Kemaren sore, seorang Ibu, usia sekitar 55 tahun mengeluh nyeri pada lututnya, terutama yang kanan.
“Nyeri sekali dokter,” kata pasien dengan wajah seperti kesakitan.
“Nyeri terutama kalau saya berdiri, berjalan, apalagi kalau naik turun tangga. Saya tidak bisa melakukan apa-apa dokter, ke belakangpun, apalagi waktu jongkok atau mau berdiri sakitnya bukan main, akhirnya saya banyak duduk dan nonton TV,” sambung pasien.
Sebelum saya memeriksa pasien, mendengar keluhannya, dan melihat penampilan fisik dan caranya berjalan sebenarnya saya sudah dapat memperkirakan penyakit yang dialaminya serta kemungkinan penyebabnya.
Waktu masuk ruang praktek, tampak dia seperti kesakitan waktu berjalan menapakkan kaki kanannya. Badannya pun kelihatan seperti mau jatuh ke depan, seolah-olah lutut kananya tidak mampu lagi menyangga tubuhnya yang berat. Untung saja kedua anaknya yang memegang dia di kiri-kanannya yang juga gemuk-gemuk seperti Ibunya berusaha menahannya.
Banyak penyebab nyeri lutut seperti yang dikeluhkan pasien di atas. Bisa karena radang sendi (osteoarthritis, rheumatoid arthritis, infection arthritis), berat badan yang berlebih, cedera karena jatuh atau kecelakaan, otot-otot paha yang lemah, dan penggunaan sendi yang berlebihan. Faktor turunan, usia, bahkan gender juga berpengaruh pada penyakit-penyakit dengan keluhan sendi ini.
Nah, pada pasien ini, kemungkinan sebagai faktor resiko utamanya adalah karena berat badan yang berlebih itu. Dengan tinggi hanya sekitar 155 Cm, berat badan pasien mencapai 85 kg. Perutnya yang besar seperti menggantung pada tulang belakangnya. Maka, tidak heran, pasien juga mengeluh nyeri pada pinggang bawahnya.