TOKYO, SERUJI.CO.ID – Seorang pria tua dan gadis muda tewas, dengan beberapa orang lain juga akibat henti jantung , setelah bangunan-bangunan runtuh dalam gempa berkekuatan 6,1 skala Richter yang menghantam Osaka, Jepang barat, Senin (18/6), demikian siaran publik NHK.
Jepang tidak mengonfirmasi kematian hingga pemeriksaan formal telah dilakukan dan umumnya menggunakan istilah “cardiopulmonary arrest” (henti jantung) dalam kasus seperti itu. NHK mengatakan seorang pria berusia 80 tahun dan seorang gadis berusia sembilan tahun tewas akibat dinding-dinding bangunan yang runtuh.
Cuplikan rekaman langsung menunjukkan aliran air menyembur dan rumah terbakar setelah gempa menghantam metropolitan terbesar kedua Jepang sebelum pukul 08.00 (06.00 WIB) saat komuter sedang menuju tempat kerja.
Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan, pemerintah sedang meninjau kerusakan dan prioritas utamanya adalah keselamatan warga.
Episentrum gempa berada di bagian utara prefektur, menurut Badan Meteorologi Jepang. Badan tersebut awalnya menempatkan besarnya gempa 5,9 SR, tetapi kemudian menaikkannya menjadi 6,1 SR. Tidak ada peringatan tsunami yang dirilis.
Kansai Electric Power mengatakan tidak ada penyimpangan yang terdeteksi di pembangkit nuklir Mihama, Takahama dan Ohi setelah gempa. Kansai juga mengatakan lebih dari 170 ribu rumah tangga tanpa listrik di Osaka dan Prefektur Hyogo yang berdekatan.
Daihatsu Motor Co., unit Toyota Motor Corp. yang berbasis di Osaka, mengatakan pihaknya telah menghentikan produksi di pabriknya di Osaka dan Kyoto ketika mereka meninjau kerusakan.
Sharp Corp. mengatakan bahwa pabrik yang dimiliki langsung di daerah itu beroperasi seperti biasa, tetapi sebuah pabrik usaha patungan dengan perusahaan induk Hon Hai Precision Industry mengatakan telah menghentikan operasi untuk pemeriksaan keamanan.
“Kami sedang tidur dan itu membangunkan kami tiba-tiba,” kata Kate Kilpatrick, 19, yang tinggal di sebuah hotel di Osaka ketika gempa menghantam.
“Itu sangat menakutkan karena ini adalah gempa pertama saya. Saya pikir itu adalah mimpi buruk karena saya sangat bingung. Seluruh dunia bergetar dengan agresif,” katanya.
Kilpatrick, yang mengunjungi Jepang untuk pertama kalinya dari Amerika Serikat, mengatakan peringatan segera berbunyi di hotel dan pengeras suara memberitahu tamu agar menjauh dari jendela.
Osaka akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok 20 tahun depan.
Gempa berkekuatan 9 skala Richter melanda Jepang timur laut pada 11 Maret 2011, memicu tsunami besar yang menewaskan sekitar 18.000 orang dan memicu bencana nuklir terburuk di dunia dalam seperempat abad di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi di Tokyo Electric Power. (Ant/Su02)