Merayakan 35 tahun perjalanan bersama sebagai teman, Akhir Maret 2018, kami bersama ke Bali. Kebetulan satu dari anggota Kelompok Studi Proklamasi menetap di sana. Suaminya orang Prancis yang cinta Indonesia dan mendalami seni.

Jika mantan aktivis mahasiswa berjumpa, apa yang dilakukan? Dari pikiran dan sikap hidup yang relatif sama di tahun 80an, setelah melewati 35 tahun perjalan hidup masing masing, sikap politik dan pemahaman agama sudah tak lagi sama.

Ada kesamaan yang tetap bisa dilakukan bersama. Ketika politik atau paham agama memisahkan, seni menyatukan.

Kamipun mencari keindahan seni di Bali untuk dinikmati bersama. Merayakan persahabatan melalui apresiasi seni.

Sudah lama saya terkesima dengan teater. Setiap kali melancong ke luar negri, saya selalu menyempatkan diri ingin menikmati pertunjukan teater di kota itu.

Saya menikmati Miss Saigon di Broadway Amerika Serikat. Saya menyukai pula Lion King Musical dan Mama Mia di London. Juga saya dilezatkan oleh Les Miseables di Paris. Begitu dahsyat teater itu dimainkan setiap hari sudah bertahun-tahun.

Miss Saigon sebagai misal sudah dipentaskan di sana sejak tahun 1991. Hingga kini, selama 27 tahun, teater itu masih dipentaskan setiap hari. Lion King dipentaskan sejak tahun 1997. Setiap hari sampai hari ini juga masih dipentaskan.

Bagaimana dengan teater di Indoesia? Umumnya teater yang dipentaskan di TIM hanya bertahan 1-3 hari. Pentas itu paling lama sebulan jika yang memainkannya Teater Koma.

Tapi teater di Bali mulai berbeda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama